Minggu, 10 Oktober 2021

PEMANCAR DENGAN MODULASI AM & FM

 













47 komentar:

  1. Kelas : 1B
    No.Absen : 02
    Nama : Ahya Taufiq Akbar
    Lokasi : Kota Malang
    Pembahasan Materi Blok Pemancar Sinyal
    Blok Pemancar Sinyal ada Continous Wave (CW), Amplitude Modulation (AM), dan Frequency Modulation (FM).
    Selain itu, di pemancar AM dan FM juga terdapat High Level dan Low Level Modulation,.

    Pada High Level Modulator Sinyal akan di modulasi pada rangkaian finalnya sehingga mendapatkan Output yang sangat besar sehingga kualitas sinyalnya pun bagus, tetapi hal ini sangat tidak efisien, dikarenakan daya yang di butuhkan juga sangat besar. Ditambah lagi dengan modulasi dari AM maka dayanya akan meningkat lagi, apabila daya yang ada di rangkaian final mencapai 2000 watt maka daya yang masuk pada rangkaian modulasi pun akan menjadi 1000 watt, hal ini dikarenakan modulasi membutuhkan 50% daya dari rangkaian yang dimodulasi.

    Pada Low Level Modulator Sinyal akan di modulasi pada rangkaian sebelum blok final, sehingga membutuhkan daya yang lebih sedikit, biasanya low level modulator di hubungkan pada blok Oscilator, Buffer, atau Driver yang mempunyai arus yang lebih rendah, sehingga rangkaian modulasipun akan ikut rendah, jika suatu buffer di rangkaian low level modulator mempunyai daya sebesar 200 watt, maka rangkaian modulasinya pun akan sebesar 100 watt mengambil dari 50% daya blok buffer tersebut sehingga penggunaanya akan lebih efisien, tetapi pada saat sinyal melalui blok Driver dan final kelas b atau c maka sinyal nya akan di kuatkan lagi sehingga terpotong pada ujungnya dan membuat si Carrier rusak, jika menggunakan AM maka Informasi yang di bawa oleh carrier akan ter distorsi dan rusak, tetapi jika menggunakan FM informasinya tidak rusak walaupun carriernya terpotong dan tidak sempurna.
    Maka dari itu pada rangkaian Low Level Modulator harus menggunakan Blok kelas A atau Blok Kelas B Push-Pull Agar Hasil Modulasinya tidak Rusak.
    Macam-macam suara yang dapat di dengarkan oleh telinga manusia berkisaran pada 20 - 20.000 Hz
    sedangkan suara yang dapat dikeluarkan oleh mulut kita berkisar 300 - 3.400 Hz
    Suara yang dapat dihasilkan oleh alat musik berkisar pada 50 - 15.000 Hz
    Suara yang dapat dihasilkan oleh gelombang radio berkisar antara 20 – 30.000 Hz

    Pada Rangkaian FM, Rangkaian Blok nya dapat menggunakan kelas A,B, atau C, Hal Ini dikarenakan rangkaian FM menggunakan Frequensi bukanya amplitude gelombang sehingga walaupun carrier rusak informasi yang ada didalamnya tetap utuh.

    Kelas A menggunakan 100% daya pada amplitude gelombangnya, sedangkan Kelas B menggunakan 50% daya pada Amplitudo gelombangnya, dan mempunyai amplitudo yang sama dengan Kelas A pada setengah periodenya, Kelas B Push-Pull menggunakan Pembalik fasa dan menggabungkan Kedua Kelasnyanya sehingga menjadi Gelombang sinus yang utuh dan berbentuk dari dua buah Blok B yang di satukan. Kelas C adalah yang paling efisien tetapi carriernya cacat, hal ini dikarenakan pada Kelas C menggunakan daya yang sedikit dan periodenya lebih Panjang dari Kelas A dan Kelas B.


    BalasHapus

  2. Nama:Icha Anjelina Kusuma Wardani
    No Abs:11
    Kelas:1B
    Lokasi:kabupaten Jombang

    Pemancar AM dan FM
    Sinyal suara yang dapat di dengar adalah 20-20.000Hz
    Sinyal suara yang keluar dari mulut yaitu 300-3400Hz
    Sinyal suara yang dikeluarkan dari alat alat musik yaitu mulai dari 50-50.000Hz
    Jika tanpa modulasi disebut pemancar CW
    Pengaruh modulasi membuat amplitudonya besar kecil.
    Frekuensi adalah ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa dalam satuan waktu. Satuan yang banyak digunakan adalah hertz, menunjukkan banyak puncak panjang gelombang yang melewati titik tertentu per detik.
    Gelombang radio frekuensinya yaitu tinggi atau 30.000 ke atas.
    • Gelombang pembawa disebut juga gelombang radio
    • Gelombang sinyal informasi analog disebut gelombang suara
    • Amplitudo modulation gelombang termodulasi AM
    • Gelombang termodulasi FM
    Keluaran AM tisak boleh cacat,ada 2 gambar.
    1.Pada final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A :osilator
    Penguat kelas B:Buffer,Driver,Final
    2.Penguat kelas A:Osilator,Buffer,Driver.
    Penguat Linier(kelas A dan Bp-p):Final
    Lebih efisien yang kedua karena modulator tidak besar,tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sulit biasany a pabrik AM jenis Ssb bisa,benama low level modulation.
    Pada blog pemancar AM modulator harus memiliki daya setengah dari final.
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final
    Low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    Jika menggunakan penguat kelas A itu harus kecil dayanya karena kalau besar bisa cacat.
    Jika menggunakan penguat kelas B atau B push pull karena besar atau tidak kuat karena jika menggunakan penguat kelas A.
    Carrer yang membawa modulasi tidak cacat bisa disebut linier
    Gambar pemancar diagram Blog Fm amplitudonya tetap
    FM:
    Modulasi FM dimasukkan di osilator,sangat kecil karena bacanya hanya MW
    Modulasi Analog
    AM yaitu amplitudonya berubah cacatnya merusak modulasi
    FM yaitu frekuensinya berubah ubah cacatnya tidak merusak modulasi hanya carrer saja
    Menurut blog diagram pemancar AM.Pada saat final dicampur dengan modulator dari mikrofon agar menghasilkan suara dan sinyal.Career nya dibuang tinggal suaranya saja dibuang ke speaker.
    Tetapi saat di pemancar Cw tidak dapat mengirimkan suara hanya sinyal saja.
    Gelombang pembawa atau gelombang radio
    1.Jika melewati kelas A maka terbentuk gelombang yang sama persis dan diseluruh gelombang ada dayanya.
    2.Jika melewati gelombang B msks terbentuk setengah gelombang dari semula.
    ,dan daya yang terbentuk hanya setengahnya.
    3.Jika melewati kelas C maka terbentuk gelombang hanya ujung ujungnya saja dan daya yang terbentuk sedikit,
    Kelas C palimg irit dan efisien tapi cacat.Dikarenakan yang cacat hanya carrer saja maka tidak apa apa karena yang penting adalah informasi carrernya dibuang.
    4.Apabila B push pull maka terbentuk 2 kali gelombang B dan bolak balik,Kelas B push pull juga linier seperti kelas A.
    Di kelas Bpush pull terdapat oembalik fasa.

    BalasHapus
  3. Kelas : 1B
    Absen : 14
    Nama : Mochammad Fikri Nuzulul Huda
    Lokasi : Kota Malang

    Pemancar AM dan FM

    Bentuk Gelombang
    1. AM
    Bentuk gelombang yang dicampur dengan sinyal suara dan gelombangnya menjadi besar kecil,pengaruh modulasi membuat amplitudonya besar kecil
    2.Sinyal suara ( yang bisa didengar manusia)
    20-20.000 Hz
    3. Dihasilkan/dikeluarkan oleh mulut
    300-3400 Hz
    4.Dikeluarkan oleh alat musik
    50-15.000 Hz
    Modulasi Analog dan Cacat karena penguatan
    1.Gelombang pembawa (carier) yaitu Gelombang Radio dan cacat pengutannya terjadinya cacat ujungnya kepotong
    2.Sinyal Informasi Suara yaitu Gelombang suara
    3.Amplitude Modulation (AM) yaitu Gelombang Termodulasi AM dan cacat terjada karena frekuensi nya berubah ubah
    4.Frequency Modulation(FM) yaitu Gelombang Termodulasi FM dan cacat penguatannya tidak merusak modulasi tetapi ujung nya kepotong
    A. Blok diagram pemancar AM (High Level Modulation)
    Menggunakan gelombang penguat kelas A sebagai penguat di oscilator dan di perkuat lagi oleh buffer dan driver dan pada saat di final dicampur atau terjadi modulasi yang sebelumnya dari gelombang suara kemudian terjadi proses pencampuran dan saat itu boleh menggunakan penguat dari kelas apapun tapi disarankan menggunakan kelas C karena kelas c yang paling efisien dari kelaas lainnya.dan pada waktu di final gelombang di final tidak boleh sama sekali cacat dan jika di final mempuyai daya missal 2000 terus di modulator harus mempuyai daya setengah dari final tersebut yaitu 1000
    B. Blok diagram pemancar AM (Low Level Modulation)
    Menggunakan penguat kelas A sebagai penguat pada oscilator,Buffer dan Driver dan saat di final menggunakan penguat linier atau disebut kelas A dan Bpush-pull karena di penguat linier ini carier tidak cacat sama sekali.Dan jarang juga seseorang membuat Low Level Modulation dikarenakan sulit untuk dibuat dan hanya tertentua aja yang menggunakan seperti pabrik pabrik.
    C. Blok diagram pemancar FM
    Gelombang saura yang mengarah ke modulator dan disaat itu juga terjadi modulasi di oscilator dan saat terjadi modulasi gelombangnya berada difrekuensi yang rapat renggang tetapi amplitudonya tetap dan selanjutnya ke Buffer,Driver dan Final terjadi penguat lainnya.Penguat yang digunakan yang paling efien adalah penguat menggunakan kelas C.Dan dibawah setelah gambar pemancar FM itu adlah gambar gelombang gelombangnya.
    Pada kelas A
    -Input dan output nya sama tapi bisa jadi besar dikit.Dan set tengah periode itu tempat daya
    Pada kelas B
    -Cariernya rusak yang dibawah hilang dan ½ periode sama dengan A
    Pada kelas C
    -1/2 periode lebih panjang,tetapi tempat daya nya lebih kecil
    Perbedaan A,B dan C
    -Diseluruh gelombang A ada/full daya
    -Di kelas B,dayanya hanya 50%
    -Dikelas C,daya lebih sedikit,tetapi kelas C lebih efisien tapi cacat,tetepi cacatnya itu pada carier bukan pada modulasi karena yang diambil informasinya
    Kelas Bpush pull
    Dibentuk dari 2 kelas B, 1B dibalik dan satunya tetap dam memiliki pembalik fasa dimana fasa tersebut dikuatkan pada fasa negative dan positif

    BalasHapus
  4. Kelas:1B
    Absen:15
    Lokasi:malang
    Pemancar AM dan FM
    Adalah satu bentuk modulasi, jika pemancar tanpa modulasi dinamakan pemancar CW
    Blok AM ( osilator - buffer – driver – final dibawah final ada mikrofon lalu ke AF kemudian ke AM yang berfungsi sebagai modulator lalu menuju ke – antenna)
    BENTUK GELOMBANG :
    • AM : pengaruh suara, frekuensi lebih rendah
    • 20-20.000 Hz : yang bisa didengar oleh telinga manusia
    • 300-3400 Hz: yang bisa dikeluarkan oleh mulud manusia
    • 50-1500 Hz : yang bisa dikeluarkan oleh alat music
    • 30.000 Hz keatas : adalah gelombang radio
    PENGUAT KELAS A : adalah penguat yang tidak menghasilkan cacat carier pada pengeluaranya (atau bisa disebut gelombang sinus murni)
    Pengaruh modulasi yaitu, membuat amplitudonya semakin kecil
    • Gelombang pembawa (carier) (gelombang radio)
    • Sinyal informasi analog ( gelombang suara)
    • Amplitudo modulation (AM) (gelombang termodulasi AM)
    • Frekuensi modulation (FM) (gelombang termodulasi FM)
    Keluaran AM tidak boleh sampai cacat, ada 2 desain pemancar AM yaitu :
    1. Pada final, dayanya 2000 w, mudulator harus memiliki setengah dari dayanya (1000 w)
    Memiliki setengah dari dayannya (100 w) atau bisa disebut high level modulation
    Penguat kelas A : (osilator)
    Penguat kelas A,B,C : (buffer,driver,final)
    2. Penguat kelas A : (osilator,buffer,driver), penguat linier kelas A dan BP menuju ke final jika carier tidak ada cacat saat membawa modulasi
    Penguat kelas C lebih efisien karena modulator tidak besar tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sangat sulit – biasayna pabrik AM jenis ssb bisa, Bernama Low level modulation
    FM :
    Modulasi fm dimasukkan ke osilator, sangat kecil karena biasanya hanya mw. Penguat kelas A,B,C (buffer,driver,final) = amplitudonya tetap renggang nya yang bergerak
    AM : amplitudo tidak boleh sampai terpotong jika terpotong nanti bisa merusak modulasi (untuk penguatan)
    FM : frekuensi yang berubah, ampliyudo nya rusak namun modulasinya ttidak boleh rusak (carier)
    Untuk penguatan :
     kelas A : input dan output nya sama mungkin arus semakin besar, namun yang terlihat di osiloskop teganganya dari puncak ke puncak
     kelas B : jika carriernya rusak yang dibawah hilang ½ periode sama dengan A
     kelas C : outputnya ½ periodenya lebih Panjang, karena ujungnya saja yang diambil
    Perbedaan penguat kelas A,B,C
    - diseluruh Panjang gelombang A (full daya)
    - dikelas B (daya hanya 50%)
    - dikelas C, lebih kecil dayannya tetapi paling efisien walaupun cacat pada carrier, modulasinya tidak rusak, karena yang diambil hanya informasinya saja
    - kelas b push-pull : dibentuk dari 2 kelas B, 1B tetap, 1B dibalik, ada pembalik fase yang membuat salah satunya terbaik

    BalasHapus
  5. Kelas : 1C
    Absen : 13
    Nama : Luthfi Dionata
    Lokasi : Malang

    Pemancar Dengan Modulasi AM dan FM
    Sinyal suara yang dapat di dengar adalah 20-20.000Hz
    Sinyal suara yang keluar dari mulut yaitu 300-3400Hz
    Sinyal suara yang dikeluarkan dari alat alat musik yaitu mulai dari 50-50.000Hz
    Jika tanpa modulasi disebut pemancar CW
    Pengaruh modulasi membuat amplitudonya besar kecil.
    Frekuensi adalah ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa dalam satuan waktu. Satuan yang banyak digunakan adalah hertz, menunjukkan banyak puncak panjang gelombang yang melewati titik tertentu per detik.
    Gelombang radio frekuensinya yaitu tinggi atau 30.000 bisa lebih dari itu.
    Gelombang pembawa disebut juga gelombang radio
    Gelombang sinyal informasi analog disebut gelombang suara
    Amplitudo modulation gelombang termodulasi AM
    Gelombang termodulasi FM
    Keluaran AM tisak boleh cacat,ada 2 gambar.
    1.Pada final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A :osilator
    Penguat kelas B:Buffer,Driver,Final
    2.Penguat kelas A:Osilator,Buffer,Driver.
    Penguat Linier(kelas A dan Bp-p):Final
    Lebih efisien yang kedua karena modulator tidak besar,tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sulit biasany a pabrik AM jenis Ssb bisa,benama low level modulation.
    Pada blog pemancar AM modulator harus memiliki daya setengah dari final.
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final
    Low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    Jika menggunakan penguat kelas A itu harus kecil dayanya karena kalau besar bisa cacat.
    Jika menggunakan penguat kelas B atau B push pull karena besar atau tidak kuat karena jika menggunakan penguat kelas A.
    Carrer yang membawa modulasi tidak cacat bisa disebut linier
    Gambar pemancar diagram Blog Fm amplitudonya tetap
    FM:
    Modulasi FM dimasukkan di osilator,sangat kecil karena bacanya hanya MW
    Modulasi Analog
    AM yaitu amplitudonya berubah cacatnya merusak modulasi
    FM yaitu frekuensinya berubah ubah cacatnya tidak merusak modulasi hanya carrer saja
    Menurut blog diagram pemancar AM.Pada saat final dicampur dengan modulator dari mikrofon agar menghasilkan suara dan sinyal.Career nya dibuang tinggal suaranya saja dibuang ke speaker.
    Tetapi saat di pemancar Cw tidak dapat mengirimkan suara hanya sinyal saja.
    Gelombang pembawa atau gelombang radio
    1.Jika melewati kelas A maka terbentuk gelombang yang sama persis dan diseluruh gelombang ada dayanya.
    2.Jika melewati gelombang B msks terbentuk setengah gelombang dari semula. dan daya yang terbentuk hanya setengahnya.
    3.Jika melewati kelas C maka terbentuk gelombang hanya ujung ujungnya saja dan daya yang terbentuk sedikit, Kelas C palimg irit dan efisien tapi cacat.Dikarenakan yang cacat hanya carrer saja maka tidak apa apa karena yang penting adalah informasi carrernya dibuang.
    4.Apabila B push pull maka terbentuk 2 kali gelombang B dan bolak balik,Kelas B push pull juga linier seperti kelas A.


    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Nama: Anisa Davina Salsabilla No Abs: 06
    Kelas: 1B
    Lokasi: kota Malang
    Pemancar am (amplitude modulation) proses memodulasi sinyal frekuesni rendah pada gelombang frekuensi tinggi dan mentransmisikan suara dengan mengubah kekuatan sinyal sedangkan pemancar fm ( frequency modulation) alat yang digunakan untuk merubah satu atau sinyal input yang berupa frekuensi audio menjadi gelombang termodulasi dan mentransmisikan suara dengan mengubah frekuensi sinyal di dalam sinyal radio frekuensi sebagai outpout daya yang disambungkan ke sistem antena agar bisa di pancarkan dan frekuensi radio adalah frekuensi yang dipakasi untuk digunakan radiasi energi elektromagnetik sinyal suara yang dapat di dengar yaitu 20 hingga 20.000Hz sinyal yang dapat keluar dari mulut yaitu 300-3400Hz sinyal suara yang dikeluarkan dari alat musik yaitu di mulai dari 50 hingga 50.000Hz tanpa adanya modulasi disebut pemancar CW pengaruh modulasi disebut pemncar CW pengaruh modulasi membuat amplitudonya besar dan kecil frekuensi adalah ukuran jumblah terjadi nya sebuah peristiwa dalam satuan waktu satuan yang banyak adalah hertz yang menunjukkan bahwa banyak puncak panjang gelombang yang melewati titik tertentu dalam per detik penguat kelas A adalah penguat yang tidak menghasilkan cacat carier pada pengeluarannya ( atau bisa di sebut gelombang sinus murni ) pengaruh modulasi yaitu membuat amplitudo nya semakin kecil gelombang pembawa carier gelombang radio sinyal informasi analog gelombang atau gelombang suara amplitudo modulation am gelombang termodulasi am frekuensi modulation fm gelombang termodulasi fm keluaran am tidak boleh sampai cacat ada 2 desain pemancar am yaitu Pada final, dayanya 2000 w, mudulator harus memiliki setengah dari dayanya (1000 w) Memiliki setengah dari dayannya (100 w) atau bisa disebut high level modulation Penguat kelas A (osilator) Penguat kelas A,B,C (buffer,driver,final) Penguat kelas A : (osilator,buffer,driver), penguat linier kelas A dan BP menuju ke final jika carier tidak ada cacat saat membawa modulasi Penguat kelas C lebih efisien karena modulator tidak besar tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sangat sulit – biasayna pabrik AM jenis ssb bisa, Bernama Low level modulation FM Modulasi fm dimasukkan ke osilator, sangat kecil karena biasanya hanya mw. Penguat kelas A,B,C (buffer, driver, final) amplitudonya tetap renggang nya yang bergerak AM amplitudo tidak boleh sampai terpotong jika terpotong nanti bisa merusak modulasi (untuk penguatan) FM frekuensi yang berubah, ampliyudo nya rusak namun modulasinya ttidak boleh rusak (carier) AM yaitu amplitudonya berubah cacatnya merusak modulasi FM yaitu frekuensinya berubah ubah cacatnya tidak merusak modulasi hanya carrer saja Menurut blog diagram pemancar AM.

    BalasHapus
  8. Kelas : 1B
    No.Absen : 16
    Nama : Muhammad Burhanudin
    Lokasi : Kabupaten Bojonegoro

    Pemancar AM dan Pemancar FM merupakan pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi. Jika pada pemancar tidak terdapat modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Sinyal informasi adalah sinyal denan frekuensi rendah. Sinyal yang tersebut kemudian dimodulasi dengan gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi dan kemudian dipancarkan ke penerima melalui antena. Sinyal informasi bisa berupa suara atau yang lain. Ada beberapa frekuensi yang perlu kita ketahui. Suara yang bisa didengar oleh manusia mempunyai rentang 20 Hz – 20.000 Hz. Frekuensi gelombang suara yang dihasilkan dari mulut manusia berkisar antara 300 Hz – 3400 Hz. Frekuensi yang dihasilkan oleh alat musik berkisar antara 50 Hz – 15.000 Hz. Sedangkan frekuensi gelombang radio adalah 20 KHz keatas.

    Terdapat 2 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). Modulasi AM memodulasi sinyal frekuensi rendah ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitude gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Sedangkan pada modulasi FM, sinyal frekuensi rendah dimodulasi ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah frekuensi pada gelombang frekuensi tinggi.

    Pada Pemancar CW terdapat 4 blok rangkaian, yaitu blok oscillator, blok buffer, blok driver, dan blok final. Oscillator berfungsi untuk membangkitkan gelombang. Buffer berfungsi untuk menstabilkan frekuensi. Driver berfungsi untuk menguatkan amplitudo atau frekuensi. Dan Final adalah rangkaian penguat akhir.

    Terdapat 2 jenis modulasi pada modulasi AM, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi di pada rangkaian blok final. Pada Low Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi pada rangkaian sebelum blok final. Pada High Level Modulation, blok rangkaian oscillator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, final bisa menggunakan penguat kelas A,B, atau C. Pada Low Level Modulation, blok rangkaian menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, dan final bisa menggunakan penguat kelas A atau penguat kelas B pushpull.

    High Level Modulation mengkonsumsi daya lebih banyak dibandingkan dengan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, daya pada blok modulator harus setengah dari daya blok final. Misal pada blok final memiliki daya 2000 watt maka blok modulator harus memiliki daya 1000 watt. High Level Modulation memiliki kualitas sinyal yang bagus namun tidak efektif karena boros daya.
    Pada Modulasi FM, modulasi dilakukan pada rangkaian blok oscillator. Daya yang diperlukan pada modulasi ini juga kecil. Penguat yang paling efisien digunakan pada modulasi FM adalah penguat kelas C.

    Kelas Penguat
    1.Kelas A
    Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    2.Kelas B
    Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    3.Kelas C
    Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    4.Kelas B pushpull
    Penguat kelas Bpullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik.

    BalasHapus
  9. NAMA : LUTFI KURNIAWAN
    KELAS : 1B
    ABSEN : 12
    LOKASI : KAB.GRESIK

    - frekuensi yang bisa didengar telinga 20 sampai 20.000 Hz
    - frekuensi yang dikeluarkan mulut saat berbicara 30 sampai 3.400 Hz
    - frekuensi yang di keluarkan alat musik 50 sampai 15.000 Hz
    - frekuensi gelombang radio 30.000 keatas sehingga tidak bisa didengar oleh manusia

    • Ada beberapa level modulation
    - HIGH LEVEL MODULATION
    rangkaian padal level ini pada oscilator menggunakan penguat kelas a sedangkan pada buffer , driver , final bisa menggunakan penguat kelas A , B , C karena di rangkaian high level modulation modulasi terjadi pada final yang termodulasi oleh input suara. pada rangkaian ini memiliki kelemahan yaitu boros daya karena daya yang di butuh kan pada amplitudk suara adalah setengah dari besar daya pada final sehingga terkesan sangat boros daya.
    - LOW LEVEL MODULATION
    rangkaian pada level ini pada oscilator , buffer , driver bisa menggunakan kelas A , B , C karena pada rangkaian low level modulation modulasi terjadi pada driver sehingga sinyal pada driver sudah termodulasi dan di teruskan ke final yang nantinya di final harus menggunakan penguat kelas A atau B push - pull agar supaya output yang di keluarkan tidak cacat , pada low level modulation jarang yang menggunakan karena rangkaian nya yang sulit hanya pabrik pabrik yang menggunakan low level modulation.

    • Blok diagram FM ( Frekuensi Modulasi )
    Rangkaian blok diagram FM yaitu sama dengan AM yang membedakan yaitu input suara di modulasi / mengarah pada oscilator jadi gelombang suara di modulasi pada oscilator lalu menuju buffer , driver , final bisa menggunakan penguat kelas A , B , C.
    • jika pembawa informasi (carrier) cacat pada pemancar FM tidak berpengaruh ke frekuensi nya hanya saja berpengaruh pada amplitudo , sedangkan pad pemancar AM modulasi yang dihasilkan bisa rusak karena amplitudk yang dihasilkan nantinya akan rusak dan tidak beraturan.

    • macam macam penguat
    - penguat kelas A : ukuran output tidak berubah sama persis dengan input berupa gelombang sinus, dan day yang digunakan sangat besar karena perioda gelombang full.
    - penguat kelas B : output nya di pangkas pada bagian bawahnya jadi output yang dihasilkan hanya gelombang yang atas saja yang bagian bawah di potong, daya yang di gunakan sebesar 50% saja karena gelombang hanya atas saja yang bawah tidak ada
    - penguat kelas B push - pull : outputnya Linier dengan kelas A prosesya yaitu dengan menggunakan rangkaian pembalik fasa jadi gelombang b yanga atas masuk ke pembalik fasa sehingga menghasilkan gelombang pada bagian bawah yang nantinya dikuatkan dan pada output di jadikan satu kembali.
    - penguat kelas C : outputnya hanya di bagian atas saja dan periode gelombang nya lebih panjang daya yang digunakan lebih hemat dan efisien dari kelas A dan B, namun kekurangan dari kelas C ini cacat pada carrier tetapi itu tidak masalah karena nantinya yang di ambil hanyalahninformasi yang di bawa oleh carrier.

    • Pada HIGH LEVEL MODULATION bisa menggunakan kelas C , A / B , sedangakn pada LOW LEVEL MODULATION pada bagian final harus kelas A agar outputnya tidak cacat.
    • pada pemancar FM menggunakan penguat kelas C sangat efisien.

    BalasHapus
  10. Kelas : 1B
    No Absen : 23
    Nama : Zaenaldo Pratikawa Prastianto
    Lokasi : Kabupaten Kediri
    Modulasi amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah pembawa. Metode ini dipakai dalam transmisi radio AM untuk memungkinkan frekuensi audio dipancarkan ke jarak yang jauh, dengan cara superimposisi frekuensi audio pada pembawa frekuensi radio yang dapat dipancarkan melalui antena. Frekuensi radio adalah frekuensi yang dipakai untuk radiasi energi elektromagnetik koheren yang berguna untuk maksud-maksud komunikasi.
    Radio penerima AM adalah radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Radio AM bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki aplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio. Saat ini radio AM tidak banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
    Penyiaran FM adalah metode penyiaran radio menggunakan modulasi frekuensi (FM). FM adalah metode untuk menyampaikan informasi melalui gelombang pembawa dengan memvariasikan frekuensi, hal ini berbeda dengan sistem modulasi amplitudo (AM) di mana sistem AM amplitudo dari gelombang pembawa yang bervariasi sedangkan frekuensi tetap konstan. Modulasi frekuensi didefinisikan sebagai deviasi frekuensi sesaat sinyal pembawa (dari frekuensi tak termodulasinya) sesuai dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi.
    FM umumnya digunakan pada frekuensi radio VHF untuk menyiarkan musik dan percakapan dengan kualitas tinggi. Suara dari siaran tv normal juga disiarkan menggunakan FM. Selain itu, FM juga digunakan untuk mengirim sinyal ke ruang angkasa. FM juga lebih tahan dari efek suara yang kurang jelas.
    Radio penerima FM menggunakan detektor khusus untuk sinyal FM dan terkadang detektor ini menunjukkan fenomena yang disebut efek capture, yang mana tuner dapat dengan jelas menerimasinyal dari dua statiun disiarkan pada frekuensi yang sama. Sebuah sinyal FM juga dapat digunakan untukmembawa sinyal stereo, dengan menggunakan multiplexing dan demultiplexing sebelum dan sesudah proses FM.
    Ada berbagai macam jenis kelas penguatan, yaitu;
    1.Penguat kelas A, adalah jenis penguat atau amplifier yang paling umum karena desainnya yang sederhana. Penguat kelas A, secara harfiah berarti "kelas terbaik" dari penguat terutama karena tingkat distorsi sinyal rendah dan mungkin terdengar terbaik dari semua kelas penguat yang disebutkan di sini.Penguat kelas A memiliki linieritas tertinggi di atas kelas penguat lainnya dan karena itu beroperasi di bagian linier kurva karakteristik.
    2. Penguat kelas B, diciptakan sebagai solusi untuk masalah efisiensi dan pemanasan yang terkait dengan penguat kelas A sebelumnya. Dasar penguat kelas B menggunakan dua transistor bebas baik bipolar FET untuk setiap setengah dari bentuk gelombang dengan tahap outputnya dikonfigurasi dalam pengaturan tipe "push-pull", sehingga setiap perangkat transistor hanya menguatkan setengah dari bentuk gelombang output.
    3. Penguat kelas C, memiliki efisiensi terbesar tapi linearitas termiskin dari kelas penguat yang disebutkan di sini. Kelas Penguat sebelumnya, kelas A, kelas B dan kelas AB dianggap sebagai penguat linier, karena amplitudo dan fase sinyal output terkait secara linear dengan amplitudo dan fase sinyal input.

    BalasHapus
  11. Nama : Haidar Rafid Ramadhan
    Kelas : 1B JTD
    No.Absen : 10
    Lokasi : Pandaan ,Kab.Pasuruan


    Blok Pemancar Sinyal
    terdiri dari :
    • Continous Wave (CW)
    • Amplitude Modulation (AM), dan
    • Frequency Modulation (FM).
    Selain itu, di pemancar AM dan FM juga terdapat High Level dan Low Level Modulation

    Pada High level Modulator sinyal tersebut akan di modulasi berdasarkan rangkaian finalnya yang akan menghasilkan Ouput dalam jumlah besar dengan kualitas sinyalnya bagus. Namun hal ini tidak efektif dikarenakan daya yang ditampung juga membuthkan yang sangat besar,ditambah lagi dari modulasi AM. Jika daya di rangkaian Final mencapai angka 2000 watt maka daya yang masuk pada modulasi akan menjadi 1000 watt ,karena modulasi membutuhkan daya 50% dari rangkaian yang dimodulasi.

    Macam-macam suara yang dapat di dengarkan oleh manusia pada 20 - 20.000 Hz
    Oleh mulut kita berkisar 300 - 3.400 Hz
    Alat musik berkisar pada 50 - 15.000 Hz
    Gelombang radio berkisar antara 20 – 30.000 Hz
    • Modulasi Analog dikarenakan ada penguatan
    1.Gelombang (carier) yaitu Gelombang yang cacat penguatnya yang cacat ujungnya kepotong
    2.Sinyal Informasi pada gelombang
    3.Amplitude Modulation (AM) yaitu Gelombang AM Termodulasi yang cacat frekuensinya yang berubah-ubah
    4.Frequency Modulation(FM) yaitu Gelombang Termodulasi FM dan cacat penguatannya tidak merusak modulasi tetapi ujung nya kepotong

    Blok diagram pemancar AM (Low Level Modulation) dimana modulasi diberikan pada carrier yang baru dibangkitkan oleh oscillator + buffer, dengan keuntungan kita tidak perlu membuat amplifier audio berdaya besar termasuk power supply dan trafo modulasinya. Sistem ini membutuhkan driver berupa Penguat Linier (Linear Amplifier) demikian pula untuk penguat akhir / Final harus yang bersifat linier

    Dalam sebuah pemancar FM (Frequency Modulation), proses modulasi mengakibatkan adanya perubahan frekuensi sinyal carrier berupa frekuensi yang besarnya setara dengan amplitudo sinyal pemodulasi (pesan). Berbeda dengan pemancar AM pada umumnya, pemodulasian dilakukan pada tingkat modulator yang merupakan awal dari tingkat osilator.
    Pada kelas A
    -Input dan output sama, bisa jadi lebih besar.Dan set tengahnya periode itu tempat daya
    Pada kelas B
    -Cariernya rusak yang hilang dibawah dan ½ periode sama dengan A
    Pada kelas C
    -½ periode lebih panjang,tetapi tempat daya relative lebih kecil
    Perbedaan A,B dan C
    -Diseluruh gelombang A dayanya memadai/berlimpah
    -Di kelas B,dayanya hanya 50%
    -Dikelas C,daya lebih sedikit,tetapi kelas C lebih efisien tapi cacat,tetepi cacatnya itu pada carier bukan pada modulasi karena yang diambil informasinya
    Kelas Bpush pull
    Dibentuk dari 2 kelas B, 1B dibalik dan satunya tetap dam memiliki pembalik fasa dimana fasa tersebut dikuatkan pada fasa negative dan positif













    BalasHapus
  12. Kelas : 1C JTD
    Absen : 15
    Nama : Muhammad Ibnu Atho’illah
    Lokasi : Kabupaten Pasuruan
    Pemancar AM dan Pemancar FM merupakan pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi. Jika pada pemancar tidak terdapat modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Sinyal informasi adalah sinyal denan frekuensi rendah. Sinyal yang tersebut kemudian dimodulasi dengan gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi dan kemudian dipancarkan ke penerima melalui antena. Sinyal informasi bisa berupa suara atau yang lain. Ada beberapa frekuensi yang perlu kita ketahui. Suara yang bisa didengar oleh manusia mempunyai rentang 20 Hz – 20.000 Hz. Frekuensi gelombang suara yang dihasilkan dari mulut manusia berkisar antara 300 Hz – 3400 Hz. Frekuensi yang dihasilkan oleh alat musik berkisar antara 50 Hz – 15.000 Hz. Sedangkan frekuensi gelombang radio adalah 20 KHz keatas.Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carrier (pembawa) dimana parameter sinyal pembawa atau sinyal carrier digubah-ubah terhadap yang lain (yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau sinyal yang lain.
    Gelombang radio frekuensinya yaitu tinggi atau 30.000 ke atas.
    • Gelombang pembawa disebut juga gelombang radio
    • Gelombang sinyal informasi analog disebut gelombang suara
    • Amplitudo modulation gelombang termodulasi AM
    • Gelombang termodulasi FM
    Keluaran AM tisak boleh cacat,ada 2 gambar.
    Pada final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A :osilator
    Penguat kelas B:Buffer,Driver,Final
    Penguat kelas A:Osilator,Buffer,Driver.
    Penguat Linier(kelas A dan Bp-p):Final
    Lebih efisien yang kedua karena modulator tidak besar,tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sulit biasany a pabrik AM jenis Ssb bisa,benama low level modulation.
    Pada blog pemancar AM modulator harus memiliki daya setengah dari final.
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final
    Low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    Jika menggunakan penguat kelas A itu harus kecil dayanya karena kalau besar bisa cacat.
    Jika menggunakan penguat kelas B atau B push pull karena besar atau tidak kuat karena jika menggunakan penguat kelas A.
    Carrer yang membawa modulasi tidak cacat bisa disebut linier
    Gambar pemancar diagram Blog Fm amplitudonya tetap
    FM:
    Modulasi FM dimasukkan di osilator,sangat kecil karena bacanya hanya MW
    Modulasi Analog
    AM yaitu amplitudonya berubah cacatnya merusak modulasi
    FM yaitu frekuensinya berubah ubah cacatnya tidak merusak modulasi hanya carrer saja
    Menurut blog diagram pemancar AM.Pada saat final dicampur dengan modulator dari mikrofon agar menghasilkan suara dan sinyal.Career nya dibuang tinggal suaranya saja dibuang ke speaker.
    Tetapi saat di pemancar Cw tidak dapat mengirimkan suara hanya sinyal saja.
    Kelas Penguat
    1.Kelas A
    Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    2.Kelas B
    Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    3.Kelas C
    Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    4.Kelas B pushpull
    Penguat kelas Bpullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik.

    BalasHapus
  13. NAMA : TIYA DIAH ANGESTI
    KELAS : 1B
    ABSEN : 22
    LOKASI : KEDIRI

    Pemancar AM dan FM
    Adalah satu bentuk modulasi, jika pemancar tanpa modulasi dinamakan pemancar CW
    Blok AM ( osilator - buffer – driver – final dibawah final ada mikrofon lalu ke AF kemudian ke AM yang berfungsi sebagai modulator lalu menuju ke – antenna)
    BENTUK GELOMBANG :
    • AM : pengaruh suara, frekuensi lebih rendah
    • 20-20.000 Hz : yang bisa didengar oleh telinga manusia
    • 300-3400 Hz: yang bisa dikeluarkan oleh mulud manusia
    • 50-1500 Hz : yang bisa dikeluarkan oleh alat music
    • 30.000 Hz keatas : adalah gelombang radio
    PENGUAT KELAS A : adalah penguat yang tidak menghasilkan cacat carier pada pengeluaranya (atau bisa disebut gelombang sinus murni)
    Pengaruh modulasi yaitu, membuat amplitudonya semakin kecil
    • Gelombang pembawa (carier) (gelombang radio)
    • Sinyal informasi analog ( gelombang suara)
    • Amplitudo modulation (AM) (gelombang termodulasi AM)
    • Frekuensi modulation (FM) (gelombang termodulasi FM)
    Keluaran AM tidak boleh sampai cacat, ada 2 desain pemancar AM yaitu :
    1. Pada final, dayanya 2000 w, mudulator harus memiliki setengah dari dayanya (1000 w)
    Memiliki setengah dari dayannya (100 w) atau bisa disebut high level modulation
    Penguat kelas A : (osilator)
    Penguat kelas A,B,C : (buffer,driver,final)
    2. Penguat kelas A : (osilator,buffer,driver), penguat linier kelas A dan BP menuju ke final jika carier tidak ada cacat saat membawa modulasi
    Penguat kelas C lebih efisien karena modulator tidak besar tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sangat sulit – biasayna pabrik AM jenis ssb bisa, Bernama Low level modulation
    FM :
    Modulasi fm dimasukkan ke osilator, sangat kecil karena biasanya hanya mw. Penguat kelas A,B,C (buffer,driver,final) = amplitudonya tetap renggang nya yang bergerak
    AM : amplitudo tidak boleh sampai terpotong jika terpotong nanti bisa merusak modulasi (untuk penguatan)
    FM : frekuensi yang berubah, ampliyudo nya rusak namun modulasinya ttidak boleh rusak (carier)
    Untuk penguatan :
     kelas A : input dan output nya sama mungkin arus semakin besar, namun yang terlihat di osiloskop teganganya dari puncak ke puncak
     kelas B : jika carriernya rusak yang dibawah hilang ½ periode sama dengan A
     kelas C : outputnya ½ periodenya lebih Panjang, karena ujungnya saja yang diambil
    Perbedaan penguat kelas A,B,C
    - diseluruh Panjang gelombang A (full daya)
    - dikelas B (daya hanya 50%)
    - dikelas C, lebih kecil dayannya tetapi paling efisien walaupun cacat pada carrier, modulasinya tidak rusak, karena yang diambil hanya informasinya saja
    - kelas b push-pull : dibentuk dari 2 kelas B, 1B tetap, 1B dibalik, ada pembalik fase yang membuat salah satunya terbaik

    BalasHapus
  14. Nama : Amalia Nabila
    Kelas : 1B
    No absen : 04
    Lokasi : Kediri

    Pembahasan modulasi AM dan FM
    Terdapat sinyal V(T)=Asin 2πft+θ . bentuk gelombang AM dari oscillator yang membangkitkan getaran. Pada 20-2000 Hz yang dapat didengar manusia. 300-3000Hz yang dihasilkan mulut. 50-15000Hz yang dikeluarkan oleh alat musik. Terdapat gelombang pembawa yaitu gelombang radio, sinyal infomasi analog yaitu gelombang suara, amplitudo modulation yaitu gelombang termodulasi AM, frekuensi modulation yaitu gelombang termodulasi FM. Gelombang radio menghasilkan frekuensi tinggi.
    Pada AM yaitu amplitude yang berubah sedangkan FM yg berubah adalah frekuensi. Oscillator membangkitkan gelombang radio dengan penguat kelas A. penguat kelas A tidak menghasilkan cacat carrier pada keluarannya.yang kemudian diperkuat oelh Buffer, Driver, Final. Walaupun carrier cacat tidak masalah. Gelombang suara dicampur di final, keluaran final tidak boleh cacat. Kerena menyebabkan didengarkan di sisi penerima menjadi rusak. Pada high level modulation kalau pada final mempunyai daya sebesar 2000 W seperti pemancar MV, modulator harus mempunyai 1000W totalnya nanti akan menjadi 3000W yang dipancarkan terus-menerus. Pada pemancar AM bisa digunakan sistem Low Level Modulation. Pada Low Level Modulation sinyal akan di modulasi pada rangkaian sebelum blok final sehingga daya yang dibutuhkan sedikit. Pada Oscilator linier kemudian buffer kelas A, Driver kelas A hanya final yg Kelas B. jika final yg besar bis akelas A. Modulation kelas A dan B-p disebut penguat linier. Pada high level modulation pembuatan mudah sedangkan pada low level modulation pembuatannya sulit biasanya hanya dipakai dan dibuat pada pabrik. AM jenis SSB Bernama Low level Modulation. Pada FM modulasi dimasukan di oscillator kemudian dikuatkan oleh Buffer, driver, dan final. Pada AM amplitudo modulator tidak boleh rusak. Sedangkan pada FM cacat penguatan tidak akan merusak modulasinya.
    Pada kelas A input dan outputnya sama, mungkin arusnya yang semakin besar namun yang terlihat di osiloskop adalah tegangannya. Pada kelas B outputnya carriernya rusak setengah periodenya sama dengan kelas A. Pada kelas C outputnya dan setengah periode lebih Panjang karena ujungnya yang diambil.
    Pada kelas A diseluruh Panjang gelombang full daya, pada kelas B daya yang digunakan hanya 50%, dan mempunyai amplitude yg sama dengan kelas A pada setengah periode. pada kelas C daya lebih kecil dari 50%. Kebutuhan daya pada kelas A,B, dan C paling efisien adalah kelas C. jika cacat carrier bukan modulasi jadi tidak masalah menggunakan kelas C karena carrier akan dibuang. Untuk penguat A bisa memakai kelas C. kelas Bpush-pull dibentuk dari 2 kelas B. 1B tetap dan 1B dibalik ada pembalik fasa yang membuat salah satunya terbalik, pada pembalik fase terdapat transistor dan transformator. Sedangkan input nya adalah sinus.

    BalasHapus
  15. Kelas : 1C
    Absen : 21
    Nama : Sesilia Galuh Hanindhasari
    Lokasi : Kota Blitar

    High Level Modulator Sinyal di modulasi pada rangkaian finalnya dan mendapat output yang sangat besar, kualitas sinyal bagus, tetapi sangat tidak efisien, dikarenakan daya yang di butuhkan juga sangat besar. Ditambah modulasi dari AM maka dayanya akan meningkat. Jika daya yang ada di rangkaian final mencapai 2000 watt maka daya yang masuk pada rangkaian modulas menjadi 1000 watt, karenakan modulasi hanya membutuhkan 50% daya dari rangkaian yang dimodulasi. Low Level Modulation menggunakan penguat kelas A sebagai penguat pada oscilator,Buffer dan Driver dan saat di final menggunakan penguat linier atau disebut kelas A dan B push-pull karena di penguat linier ini carier tidak cacat sama sekali. Kelas A menggunakan 100% daya pada amplitudo gelombangnya, sedangkan kelas B menggunakan 50% daya pada Amplitudo gelombangnya, dan mempunyai amplitudo yang sama dengan kelas A pada setengah periodenya, kelas B Push-Pull menggunakan Pembalik fasa dan menggabungkan kedua kelasnyanya sehingga menjadi gelombang sinus yang utuh dan berbentuk dari dua buah Blok B yang di satukan. Kelas C adalah yang paling efisien tetapi carriernya cacat, hal ini dikarenakan pada Kelas C menggunakan daya yang sedikit dan periodenya lebih panjang dari kelas A dan kelas B. Pada Rangkaian FM, rangkaian blok dapat menggunakan kelas A,B, atau C, Hal Ini dikarenakan rangkaian FM menggunakan Frekuensi bukanya amplitude gelombang sehingga jika carrier mengalami kerusakan informasi yang ada tetap utuh/tidak cacat. Modulasi Analog dan cacat karena carier: terjadinya cacat ujungnya terpotong, sinyal informasi suara, AM (frekuensi nya berubah ubah).FM tidak merusak modulasi namun ujung terpotong. Pemancar dengan modulasi AM dan FM
    - Sinyal suara yang dapat di dengar adalah 20-20.000Hz
    - Sinyal suara yang keluar dari mulut yaitu 300-3400Hz
    - Sinyal suara yang dikeluarkan dari alat alat musik yaitu mulai dari 50-50.000Hz
    Amplifier :
    1. A = gelombang sama persis, efisien paling rendah
    2. B = amplitudo sama, fase positif / negatif(tergantung yang akan digunakan), daya 50%, efisien day6a lebih iri karena hanya menggunakan gelombang positif/negative.
    3. C = terbentuk gelombang hanya ujung ujungnya saja lalu dikuatkan,efisien paling tinggi, pemakaian daya lebih irit karena yang cacat hanya carrer saja maka tidak masalah,yang penting adalah informasi carrernya dibuang.
    4. B dan C mengalami kecacatan
    5. Sinyal carrier tidak masalah mengalamai kecacatan asalkan bukan modulasi.
    6. Apabila B push pull maka terbentuk 2 kali gelombang B dan bolak balik,kelas B push pull juga linier seperti kelas A.

    BalasHapus
  16. Kelas:1B
    Absen:15
    Nama: m akhdan vannes
    Lokasi:malang
    Pemancar AM dan FM
    Adalah satu bentuk modulasi, jika pemancar tanpa modulasi dinamakan pemancar CW
    Blok AM ( osilator - buffer – driver – final dibawah final ada mikrofon lalu ke AF kemudian ke AM yang berfungsi sebagai modulator lalu menuju ke – antenna)
    BENTUK GELOMBANG :
    • AM : pengaruh suara, frekuensi lebih rendah
    • 20-20.000 Hz : yang bisa didengar oleh telinga manusia
    • 300-3400 Hz: yang bisa dikeluarkan oleh mulud manusia
    • 50-1500 Hz : yang bisa dikeluarkan oleh alat music
    • 30.000 Hz keatas : adalah gelombang radio
    PENGUAT KELAS A : adalah penguat yang tidak menghasilkan cacat carier pada pengeluaranya (atau bisa disebut gelombang sinus murni)
    Pengaruh modulasi yaitu, membuat amplitudonya semakin kecil
    • Gelombang pembawa (carier) (gelombang radio)
    • Sinyal informasi analog ( gelombang suara)
    • Amplitudo modulation (AM) (gelombang termodulasi AM)
    • Frekuensi modulation (FM) (gelombang termodulasi FM)
    Keluaran AM tidak boleh sampai cacat, ada 2 desain pemancar AM yaitu :
    1. Pada final, dayanya 2000 w, mudulator harus memiliki setengah dari dayanya (1000 w)
    Memiliki setengah dari dayannya (100 w) atau bisa disebut high level modulation
    Penguat kelas A : (osilator)
    Penguat kelas A,B,C : (buffer,driver,final)
    2. Penguat kelas A : (osilator,buffer,driver), penguat linier kelas A dan BP menuju ke final jika carier tidak ada cacat saat membawa modulasi
    Penguat kelas C lebih efisien karena modulator tidak besar tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sangat sulit – biasayna pabrik AM jenis ssb bisa, Bernama Low level modulation
    FM :
    Modulasi fm dimasukkan ke osilator, sangat kecil karena biasanya hanya mw. Penguat kelas A,B,C (buffer,driver,final) = amplitudonya tetap renggang nya yang bergerak
    AM : amplitudo tidak boleh sampai terpotong jika terpotong nanti bisa merusak modulasi (untuk penguatan)
    FM : frekuensi yang berubah, ampliyudo nya rusak namun modulasinya ttidak boleh rusak (carier)
    Untuk penguatan :
     kelas A : input dan output nya sama mungkin arus semakin besar, namun yang terlihat di osiloskop teganganya dari puncak ke puncak
     kelas B : jika carriernya rusak yang dibawah hilang ½ periode sama dengan A
     kelas C : outputnya ½ periodenya lebih Panjang, karena ujungnya saja yang diambil
    Perbedaan penguat kelas A,B,C
    - diseluruh Panjang gelombang A (full daya)
    - dikelas B (daya hanya 50%)
    - dikelas C, lebih kecil dayannya tetapi paling efisien walaupun cacat pada carrier, modulasinya tidak rusak, karena yang diambil hanya informasinya saja
    - kelas b push-pull : dibentuk dari 2 kelas B, 1B tetap, 1B dibalik, ada pembalik fase yang membuat salah satunya terbaik

    BalasHapus
  17. Kelas : 1B
    Nomor Urut Absen : 03
    Nama : Aliefian Ericko Putra
    Lokasi : Kota Pasuruan

    Pemancar AM dan FM merupakan Pemacar yang dimodulasi. Jika tanpa modulasi disebut pemancar CW
    Macam-macam suara yang dapat di dengarkan oleh telinga manusia sebesar 20 - 20.000 Hz
    Suara yang dapat dikeluarkan oleh mulut kita sebesar 300 - 3.400 Hz
    Suara yang dapat dihasilkan oleh alat musik sebesar 50 - 15.000 Hz
    Suara yang dapat dihasilkan oleh gelombang radio sebesar 30.000+ Hz
    - Pemancar AM (High Level Modulation)
    rangkaian padal level ini pada oscilator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada buffer , driver , final bisa menggunakan penguat kelas A , B , C karena di rangkaian high level modulation modulasi terjadi pada final yang termodulasi oleh input suara. pada rangkaian ini memiliki kelemahan yaitu boros daya karena daya yang di butuh kan pada amplitudo suara adalah setengah dari besar daya pada final sehingga terkesan sangat boros daya.
    - Pemancar AM (Low Level Modulation)
    rangkaian pada level ini pada oscilator , buffer , driver bisa menggunakan kelas A , B , C karena pada rangkaian low level modulation modulasi terjadi pada driver sehingga sinyal pada driver sudah termodulasi dan di teruskan ke final yang nantinya di final harus menggunakan penguat kelas A atau B push - pull agar supaya output yang di keluarkan tidak cacat , pada low level modulation jarang yang menggunakan karena rangkaian nya yang sulit hanya pabrik pabrik yang menggunakan low level modulation.
    - Pemancar FM
    Gelombang saura yang mengarah ke modulator dan disaat itu juga terjadi modulasi di oscilator dan saat terjadi modulasi gelombangnya berada difrekuensi yang rapat renggang tetapi amplitudonya tetap dan selanjutnya ke Buffer,Driver dan Final terjadi penguat lainnya.
    Ada berbagai macam jenis kelas penguatan, yaitu:
    1.Penguat kelas A, adalah jenis penguat atau amplifier yang paling umum karena desainnya yang sederhana.Penguat kelas A memiliki linieritas tertinggi di atas kelas penguat lainnya dan karena itu beroperasi di bagian linier kurva karakteristik.
    2. Penguat kelas B, diciptakan sebagai solusi untuk masalah efisiensi dan pemanasan yang terkait dengan penguat kelas A sebelumnya. Dasar penguat kelas B menggunakan dua transistor bebas baik bipolar FET untuk setiap setengah dari bentuk gelombang dengan tahap outputnya dikonfigurasi dalam pengaturan tipe "push-pull", sehingga setiap perangkat transistor hanya menguatkan setengah dari bentuk gelombang output.
    3. Penguat kelas C, memiliki efisiensi terbesar tapi linearitas terendah dari kelas penguat yang disebutkan di sini. Kelas Penguat sebelumnya, kelas A, kelas B dan kelas AB dianggap sebagai penguat linier, karena amplitudo dan fase sinyal output terkait secara linear dengan amplitudo dan fase sinyal input.

    BalasHapus

  18. Kelas : 1C
    Absen : 18
    Nama : Rendi Nofitasari Robiansah
    Lokasi : Kabupaten Malang
    Pemancar AM dan FM
    Pada dasarnya pemancar AM dan FM mirip dengan pemancar CW, dan diberi microphone diawalnya
    Modulasi analog dibagi menjadi beberapa bagian:
    1. Gelombang pembawa (carrier), disebut juga gelombang radio
    2. Sinyal Informasi Analog disebut juga sinyal suara
    3. Amplitude Modulation (AM) atau termodulasi AM
    4. Frequency Modulation (FM) atau termodulasi FM
    Pada rangkaian pemancar High Level Modulation dan Low Level Modulation, Oscilator bekerja dengan penguat kelas A sedangkan Buffer, Driver dan Final bekerja dengan penguat kelas A, B, dan C
    1. High Level Modulation: merupakan modulasi sinyal tingkat tinggi, dimana modulator akan dihubungkan pada bagian final untuk memperoleh hasil outputan yang bagus karena setelah melalui final tidak terdapat proses penguatan lagi, tetapi hal ini menyebabkan ketidakefisien karena membutuhkan daya yang besar. Jika daya yang dibutuhkan final 2000 Watt maka modulator membutuhkan setengah dari daya final yakni 1000 watt.
    2. Low Level Modulation: merupakan modulasi tingkat rendah dimana modulator diihubungkan sebelum final sehingga membutuhkan daya yang relative lebih sedikit dibanding High Level Modulation. Biasanya Low Level Moddulation ini dihubungkan pada blok Oscilator, Buffer atau blok driver. Jika modulator dihubungkan pada Driver hanya membutuhkan daya sekitar 50 Watt pad driver sehingga modulator hanya mebutuhkan setengah dari daya driver yakni 25 Watt saja. Tetapi jika modulator dihubungkan pada Oscilator membutukan daya yang jauh lebih kecil daripadada dihubungkan pada driver dan final. Pada Oscilator dibutuhkan daya hanya dengan satuan milliwatt.
    - Pada pemancar AM yang dikuatkan adalah amplitudonya, sehingga jika amplitude terpotong akan menyebabkan cacat dan akan merusak modulasi. Berbeda dengan FM dimana yang dikuatkan adalah frekuensinya sehingga seberapa besar frekuensi dikuatkan tidak akan menyebabkan cacat dan tidak akan merusak modulasinya.
    Pembagian kelas penguat:
    1. Kelas A
    Dimana output yang dihasilkan oleh penguat kelas A akan memiliki gelombang yang lebih besar tetapi periode tetap sesuai dengan inputnya tetapi penguat kelas A ini tidak efisien kkarena membutuhkan daya yang besar dan tingkat efisiensinya 100%
    2. Kelas B
    Dimana outputan yang dihasilkan oleh penguat kelas B ini memiliki periode yang sama dengan inpunya tetapi hanya setengah fase yang keluar yakni positif saja atau negative saja. Tingkat efisiensi kelas B ini 50% jadi lebih efisien jika dibandingkan dengan penguat kelas A.
    3. Kelas C
    Pada penguat kelas C ini yang dikuatkan hanyalah pucuk dari gelombang, serta memiliki efisiensi paling tinggi yakni mencapai 30% jadi daya yang dibutuhkan jauh lebiih irit daripada penguat kelas lainnya. Akan tetapi penguat kelas B dan Kelas C akan merusak modulasi jika pada input terdapat modulasi juga.
    4. Kelas B Push-Pull
    Dibentuk dari 2 kelas B, 1B tetap, 1B dibalik, ada pembalik fase yang membuat salah satunya terbaik. Penguat Kelas B Push Pull ini digunakan sebagai penguat dengan Daya yang besar
    Perbedaan penguat kelas A B dan C
    1. Pada kelas A output yang dihasilkan adalah full daya dan gelombang penuh
    2. Pada kelas B memiliki efisiensi 50% daya yang digunakan
    3. Penguat kelas C memiliki efiesiensi paling kecil yakni mencapai 30%

    BalasHapus
  19. kelas : 1C
    Absen : 17
    nama : Muslimah Nuraini Putri Utami
    lokasi : kabupaten sukoharjo

    Sistem modulasi AM dan FM
    Pemancar AM hampir sama dengan pemancar CW
    Modulai analog, gelombang carier atau gelombang sinus biasanya disebut gelombang radio berfungsi sebagai carier
    Frekuensi juga bisa diartikan sebagai jumlah getaran yang dihasilkan setiap satu detik. Dalam satuan Hz, satu Hz sama dengan satu getaran atau gelombang listrik dalam satu detik. Pemancar radio AM merupakan rangkaian yang bekerja sebagai pembangkit frekuensi radio dengan sistem modulasi AM (amplitudo modulation). Modulasi amplitudo adalah proses modulasi sinyal informasi audio yang ditumpangkan pada sinyal pembawa. Jadi amplitudo sinyal pada frekuensi pembawa bervariasi sesuai dengan sinyal informasi yang ditumpangkan.

    1. Sinyal suara yang dapat di dengar adalah 20-20.000Hz
    2. Sinyal suara yang keluar dari mulut yaitu 300-3400Hz
    3. Sinyal suara yang dikeluarkan dari alat alat musik yaitu mulai dari 50-50.000Hz
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final, pada final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A :osilator
    Penguat kelas B:Buffer,Driver,Final
    low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    • Gelombang pembawa (carier) (gelombang radio)
    • Sinyal informasi analog ( gelombang suara)
    • Amplitudo modulation (AM) (gelombang termodulasi AM)
    • Frekuensi modulation (FM) (gelombang termodulasi FM)
    AM yaitu amplitudonya berubah cacatnya merusak modulasi, modulasi rusak karena pemotongan sinyal dapat merusak modulasi dan suara tidak bisa didengarkan
    FM yaitu frekuensinya berubah ubah cacatnya tidak merusak modulasi hanya carrer saja
    Kelas A amplitudonya sama
    Kelas B diambil atasnya saja, dan kelas B careernya cacat
    Kelas C diambil pucuknya saja, efisiensi nya paling tinggi, career cacat, kelas terbaik dari yang lainnya asal modulasinya tidak cacat.
    Tetapi kelas B dan C cariernya cacat tapi tidak masalah asal modulasinya tidak cacat. Kelas C dan B memiliki amplitudo besar tetapi memiliki fasa yang kecil.
    Pada Rangkaian FM, Rangkaian Blok nya dapat menggunakan kelas A,B, atau C, karena rangkaian FM menggunakan Frequensi bukannya amplitude gelombang sehingga walaupun carrier rusak informasi yang ada didalamnya tetap utuh.
    Kelas A menggunakan 100% daya pada amplitude gelombangnya dan kelas A juga termasuk kelas yang resistansinya paling rendah, sedangkan Kelas B menggunakan 50% daya pada Amplitudo gelombangnya, kelas B dibuat dua sisi untuk menguatkan fase positif ( bagian atas ) dan fase negatif ( bagian bawah). Kelas C adalah yang paling efisien tetapi carriernya cacat, hal ini dikarenakan pada Kelas C menggunakan daya yang sedikit dan periodenya lebih Panjang dari Kelas A dan Kelas B

    BalasHapus
  20. Kelas: 1B
    No Absen: 06
    Nama: Audy Maulidira Ananda
    Asal: Gresik
    Pembahasan diskusi kali ini tentamg Pemancar AM dan FM. ini merupakan salah satu bentuk modulasi, jika tanpa adanya modulasi disebut dengan pemancar CW. ada banyak bentuk gelombang yang diketahui,seperti gelombang pembawa atau yang disebut carrier. carrier ini merupakan bentuk gelombang dari radio. yang kedua ada bentuk sinyal informasi analog, merupakan bentuk dari gelombang suara. selanjutnya bentuk gelombang amplitude modulation atau amplitudo modulasi yang disingkat AM, gelombang yang muncul merupakan gelombang yang telah termodulasi AM. Yg terakhir ada Frequency Modulation, Frekuensi Modulasi atau disebut FM ini merupakan gelombang termodulasi dari FM. Keluaran atau output dari AM tidak boleh cacat,karena jika itu terjadi,maka informasi tidak akan tersampaikan sesuai dengan apa yang diberikan. Pemancar AM memilili 2 desain blok yang digunakan. Desain pertama modulasi terletak pada final. osilator menggunakan penguat A, sedangkan pada buffer,driver dan Final menggunakan penguat A,B,dan C, yang dimaksud adalah buffer,driver,dan final bisa memilih menggunakan penguat A atau B atau C. Modulator harus memiliki nilai setengah dari dayanya, pada desain pertama sangat boros karena modulator yang terletak dibelakang mempengaruh daya yang terpakai. Sebagai contoh, final memiliki daya 2000w sedangkan modulator nya berarti memiliki 1000w,jika ditotal muncul angka 3000w dimana biaya listrik yang terjadi akan semakin mahal,maka dari itu disebut dengan High Level Modulation. Terlihat pada desain kedua, penguat kelas A digunakan pada osilator,buffer,serta driver,sedangkan penguat liniernya pada final. Pen
    guat linier sendiri terdiri dari kelas A dan Bp-p atau B push-pull, karena di kelas A dan B carrier tidak catat atau pembawa modulasinya full tidak terkurang apapun. di desain kedua ini lebih efisien, karena modulatornya terletak pada driver dimana nilai nya tidak besar. namun jarang ada yang membuat karena pembuatannya yag sulit biasanya ia dibuat oleh pabrik yang memiliki peralatan lengkap. untuk desain kedua ini dinamakan Low Level Modulation. Pada FM, modulasi FM dimasukkan pada osilator yang membuat nilainya sangat kecil karena satuan dari osilator sendiri menggunakan miliWatt atau mW, dan harus dibagi 2 kembali,yang menjadikan nilainya begitu kecil. Perbedaan AM dan FM adalah jika AM,amplitudonya yang berubah dan tidak boleh terpotong karena jika terjadi pemotongan maka dapat merusak modulasinya. sedangkan pada FM, frekuensinya yang berubah-ubah namun modulasinya tidak terusak oleh penguatan. untuk penguatan dibagi menjadi 4 output yang disebut kelas A, Kelas B, Kelas Bp-p, dan Kelas C. di Kelas A, output dan inputnya sama,mungkin saja semakin besar pada arusnya,tetapi yang terlihat pada osiloskop adalah nilai tegangannya. Pada Kelas B outputnya hanya atas,dan carrier rusak dan periodenya sama dengan kelas A.

    BalasHapus
  21. NAMA: WAHYU NUR ANGGORO WATI
    KELAS: 1C
    ABSEN: 23
    LOKASI: KAB. BLITAR

    Materi tentang pemancardengan modulasi AM dan FM. Modulasi Analog dibagi menjadi empat sinyal input, yaitu Gelombang Pembawa atau gelombang sinus (Carrier), Sinyal Informasi Analog (gelombang suara), Amplitudo Modulation (AM), dan Frekuensi Modulation (FM).
    Pemancar AM memiliki dua jenis, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. Pada gambar blok diagram pemancar AM High Level Modulation Osilator yang digunakan yaitu osilator X’ Tal. Pada High Level osilator menggunakan kelas A sedangkan untuk Buffer, Driver, Final bisa menggunakan kelas A,B,C. letak modulator pada High Level ditempatkan pada final ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang jernih dan bagus, karena pada bagian final sinyal tidak akan diperkuat lagi. Disebut High Level karena daya yang dihasilkan besar. Misalnya jika power pada final bernilai 2000watt, modulator setengah dari power berarti 1000watt, maka daya yang dihasilkan sebesar 3000watt lebih. Pada gambar blok diagram pemancar AM Low Level Modulation juga menggunakan osilator X’ Tal. Pada Low Level osilator menggunakan penguat kelas A, sedangkan Buffer, Driver, dan Final menggunakan penguat Linier (kelas A dan Bp-p). Pemasangan modulator pada Low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit.
    Penempatan modulator pada pemancar FM diletakkan pada osilator. Dimana osilator merupakan gelombang carrier atau gelombang sinus. Pada Buffer, Driver, dan Final bisa menggunakan penguat kelas A,B,C. Jika tegangan tinggi dan frekuensi rendah, maka gelombang yang dihasilkan renggang. Jika tegangan rendah dan frekuensi tinggi, maka gelombang yang dihasilkan rapat. Maka dari itu penyebab gelombang pada pemancar FM renggang rapat.
    Ciri- ciri gelombang yang rusak atau cacat yaitu terpotongnya bagian puncak, maka gambar gelombang akan lurus. Jika pada input menggunakan sinyal AM dan pada saat pemotongan atau penguatan sinyal carrier dan hasilnya cacat maka akan merusak proses modulasi. Jika input menggunakan sinyal FM dan pada saar pemotongan sinyal dan hasilnya cacat maka tidak akan merusak proses modulasi.
    Kelas A. Pada saat input masuk yang berupa gelombang sinus, pada kelas A Blok Amplifier maka sinyal carrier output yang dihasilkan yaitu gelombang sinus sama, bentuk sama, periode sama, dan tidak mengalami cacat, namun lebar tegangan bisa lebih besar atau kecil. Daya pada kelas A kecil dan tidak bisa untuk penguat besar. Kelas A memiliki efisiensi yang paling rendah yaitu 100%.
    Kelas B. Pada saat input masuk yang berupa gelombang sinus pada kelas B Blok Amplifier maka sinyal carrier output yang dihasilkan yaitu periode sama, namun hanya menampilkan gelombang setengah phase yaitu gelombang yang bernilai positif saja atau negatif saja. Kelas B memiliki efisiensi 50% dari kelas A dan memiliki daya yang lebih irit ketimbang kelas A.
    Kelas C. Pada saat input masuk yang berupa gelombang sinus pada kelas C Blok Amplifier maka sinyal carrier output yang diambil hanya bagian pucuk dari gelombang dan hanya bernilai positif saja atau negative saja. Kelas C memiliki efisiensi paling tinggi bisa 20% atau 30% yang bisa lebih mengirit daya listrik. Pada kelas B dan C memiliki gelombang yang cacat atau carrier cacat tidak apa-apa, tidak akan membuat proses modulasi cacat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelas Bp-p (push-pull). Dari kelas A dan B maka dibuat kelas Bp-p yang dapat digunakan untuk daya listrik yang besar karena pada kelas Bp-p dapat menguatkan phasa negatif dan positif.

      Hapus
  22. Nama : Dwiki Raditya K
    No absen : 09
    Kelas : 1B JTD
    Lokasi : Kota Malang
    CW adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse.
    Jika tanpa modulasi maka dinamakan menpancar CW
    Sistem Modulasi ada 2 yaitu :
    - Sistem modulasi AM (Amplitudo)
    - Sistem modulasi FM (Frekuensi)
    Modulasi
    Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carrier (pembawa) dimana parameter sinyal pembawa atau sinyal carrier digubah-ubah terhadap yang lain (yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau sinyal yang lain.
    Peralatan untuk melakukan proses modulasi dinamakan modulator, sedangkan perlatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari proses modulasi) dinamakan demodulator dan peralatan yang melakukan kedua proses tersebut dinamakan modem.
    Informasi yang dikirim dapat berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu
    - modulasi analog
    - modulasi digital
    Sinyal analog adalah sinyal data dalam wujud gelombangyang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombangnya.
    Sistem Modulasi AM (Amplitudo)
    Sistem Modulasi AM (Amplitudo) adalah penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carrier (pembawa) dimana amplitude sinyal carrier akan berubah-ubah mengikuti perubahan amplitude sinyal informasinya, pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah-ubah amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi.
    Sistem Modulasi FM (Frekuensi)
    FM adalah metode untuk menyampaikan informasi melalui gelombang pembawa dengan memvariasikanfrekuensi, hal ini berbeda dengan system modulasi amplitudo (AM) dimana system AM amplitude dari gelombang pembawa yang bervariasi sedangkan frekuensi tetap constant. Pada modulasi frekuensi, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah-ubah frekuensi sinyal pembawa. Besarnya frekuensi sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi.
    Gelombang
    - Telinga manusia dapat mendengar 20 – 20.000 Hz (20 kHz)
    - Frekuensi gelombang bunyi dibawah 20 Hz disebut gelombang bunyi infrasonic
    - Frekuensi gelombang bunyi diatas 20.000Hz disebut gelombang bunyi ultrasonic
    - 300 – 3.400 Hz frekuensi gelombang bunyi dihasilkan oleh mulut
    - 50 – 15.000 Hz frekuensi gelombang bunyi dihasilkan oleh alat music
    Gelombang Pembawa (Carrier)
    Gelombang Pembawa (Carrier) adalah berbentuk gelombang sinusoid yang dimodulasi untuk mengirim informasi jarak jauh yang disalurkan ke udara. Gelombang pembawa ini (gelombang radio) merupakan frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada sinyal modulator yang merupakan informasi modulasi yang dikirim.
    Osilator
    Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave)

    BalasHapus
  23. Nama : Rio Rakha Pragata
    Absen : 19
    Kelas : 1C
    Lokasi : Kab. Bojonegoro

    Pemancar AM dan Pemancar FM merupakan pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi. Jika pada pemancar tidak terdapat modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. ​
    Terdapat 2 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). Modulasi AM memodulasi sinyal frekuensi rendah ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitude gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Sedangkan pada modulasi FM, sinyal frekuensi rendah dimodulasi ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah frekuensi pada gelombang frekuensi tinggi.

    Pada Pemancar CW terdapat 4 blok rangkaian, yaitu blok oscillator, blok buffer, blok driver, dan blok final. Oscillator berfungsi untuk membangkitkan gelombang. Buffer berfungsi untuk menstabilkan frekuensi. Driver berfungsi untuk menguatkan amplitudo atau frekuensi. Dan Final adalah rangkaian penguat akhir.

    Terdapat 2 jenis modulasi pada modulasi AM, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi di pada rangkaian blok final. Pada Low Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi pada rangkaian sebelum blok final. Pada High Level Modulation, blok rangkaian oscillator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, final bisa menggunakan penguat kelas A,B, atau C. Pada Low Level Modulation, blok rangkaian menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, dan final bisa menggunakan penguat kelas A atau penguat kelas B pushpull.

    High Level Modulation mengkonsumsi daya lebih banyak dibandingkan dengan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, daya pada blok modulator harus setengah dari daya blok final. Misal pada blok final memiliki daya 2000 watt maka blok modulator harus memiliki daya 1000 watt. High Level Modulation memiliki kualitas sinyal yang bagus namun tidak efektif karena boros daya.
    Pada Modulasi FM, modulasi dilakukan pada rangkaian blok oscillator. Daya yang diperlukan pada modulasi ini juga kecil. Penguat yang paling efisien digunakan pada modulasi FM adalah penguat kelas C.

    Kelas Penguat
    1.Kelas A
    Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    2.Kelas B
    Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    3.Kelas C
    Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    4.Kelas B pushpull
    Penguat kelas Bpullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik

    BalasHapus
  24. 1B_08_Dewi Vista Oktaviani Napitupulu_Kabupaten Simalungun
    Pemancar Dengan Modulasi AM dan FM
    Pemancar dengan modulasi disebut pemancar AM tetapi jika tanpa modulasi disebut pemancar CW (Continuous Wave). Gelombang AM adalah gelombang yang dicampur dengan sinyal suara dan gelombangnya menjadi besar kecil,pengaruh modulasi membuat amplitudo menjadi besar kecil
    Bentuk gelombang AM yaitu:
    ASinωt + Ө atau ASin2ᴨft + Ө, dimana ω = 2 ᴨft
    Bentuk gelombang AM dimulai dari osilator yang bertugas membangkitkan getaran kemudian diteruskan ke rangkaian Buffer lalu dikuatkan sinyalnya dengan bantuan rangkaian driver kemudian sinyal dimudulasi dan dikuatkan serta dicampur dengan final. Gelombang CW berbentuk lurus sedangkan AM terdapat modulasi besar kecil pada gelombangnya. Besar kecil tersebut dipengaruhi oleh sinyal suara Telinga mampu menangkap sinyal suara pada 20-20.000 Hz. Sinyal suara yang mampu dikeluarkan dari mulut yaitu 300-3400 Hz. Sinyal suara yang mampu dikeluarkan alat music biasanya yaitu 50-15000 Hz.Ultrasonik 20.000-30.000 Hz. Gelombang radio pada 30.000 Hz ke atas sampai cahaya. Pemancar FM memiliki frekuensi yang berubah-ubah. Osilator membangkitkan gelombnag radio. Pada Rangkaian FM, Rangkaian Blok terdiri dari kelas A, kelas B, dan kelas C, Hal Ini dikarenakan rangkaian FM menggunakan frekuensi bukan amplitude gelombang sehingga walaupun carrier mengalami kerusakan, informasi yang ada didalamnya dapat tetap utuh.
    Kelas Penguat
    -Kelas A: ukuran output tidak berubah sama persis dengan input berupa gelombang sinus. Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    -Kelas B: Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%. output nya dipangkas pada bagian bawahnya sehingga output yang dihasilkan hanya gelombang yang atas saja dan yang bagian bawah di potong. Daya yang digunakan sebesar 50% saja karena hanya gelombang atas sehingga terbentuk setengah gelombang dari semula
    -Kelas C: Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya. Cacat yang terjadi hanya pada carrier tetapi itu tidak masalah karena yang diambil hanya informasi yang dibawa oleh carrier. Keluaran dari final tidak boleh cacat agar suara yang dikeluarkan tidak cacat. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya dan memiliki efisiensi terbesar. Kelas C menggunakan daya yang sedikit dan periodenya lebih Panjang dari Kelas A dan Kelas B.
    Penguat kelas B pullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B yaitu 1 penguat kelas B tetap dan 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik. Kelas B Push-Pull menggunakan Pembalik fasa dan menggabungkan kedua Kelasnya sehingga menjadi gelombang sinus yang utuh dan terbentuk dari dua buah Blok B yang digabungkan.

    BalasHapus
  25. Kelas: JTD 1C
    Absen: 03
    Nama: Aisa Davita Salsabilla
    Lokasi: Kota Malang

    Pemancar AM dan FM, Modulasi AM dan FM
    Keluaran AM tidak boleh cacat
    1.Pada final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A : osilator
    Penguat kelas B: Buffer,Driver,Final
    2.Penguat kelas A: Osilator,Buffer,Driver.
    Penguat Linier (kelas A dan Bp-p):Final
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final. Low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    Diagram blok pemancar FM. Kalau FM, modulasinya cukup kecil saja. Sinyal carrier nya dari osiloskop, modulasinya cukup kecil saja. Menggunakan satuan mW. Misalnya osilatornya 200 mW dan modulator nya cukup 100 mW. Jadi suaranya dimasukkan ke osilator. Di osilator terjadi pergeseran frekuensi. Frekuensi Carrier dari osilator dan sinyal suara di campur. Pada saat modulasi tegangannya tinggi, maka frekuensinya jadi renggang, sedangkan pada saat modulasi tegangannya rendah maka frekuensinya akan tinggi. Dan seterusnya akan renggang dan rapat lalu di kuatkan. Walaupun carrier nya itu rusak tetapi karena modulasinya itu adalah pergeseran frekuensi maka modulasinya tidak akan terpengaruh.
    Sinyal Carrier dari Oscilator (RF)
    Sinyal Pemodulasi (Modulator) dari Audio Amplifier (AP)
    Sinyal termodulasi yang menjadi keluaran Oscilator setelah proses
    Modulasi Analog
    Jika sinyal carrier nya cacat (cacat karena penguatan) maka atas dan bawah akan terpotong. Kalau terpotong, Amplitudo AM nya jadi rusak. Artinya modulasi rusak. Karena pemotongan sinyal carrier ini jadi menyebabkan kerusakan pada modulasi sehingga suaranya berantakan dan tidak bisa di dengarkan.
    Kalau FM adalah frekuensinya yang termodulasi walaupun cacat karena penguatan, aplitudo nya juga akan terpotong. Tetapi frekuensinya tetap bekerja. Jadi modulasinya tidak rusak dan informasinya tetap tersampaikan dengan baik. Tidak merusak modulasi.
    Mengapa ada high level modulation di situ, supaya modulasinya tidak rusak karena penguatan. Bisa kelas A, kelas B, Kelas C namun paling efiien adalah dengan kelas c dan pembuatannya juga mudah.
    Penguatan kelas A: sinyal input dan ada blok amplifier. Sinyal inputnya gelombang sinus, outputnya juga gelombang sinus. Kemungkinan amplitude bisa lebih besar lagi. Periode sama. Bentuk sama dan tidak mengalami cacat. Digunakan untuk penguatan dengan daya kecil.
    Penguatan kelas B: periodenya sama, tetapi hanya di ambil setengah fase saja, jadi efisiensinya hanya 50 persen saja. Daya jadi lebih irit. Digunakan untuk penguatan dengan daya besar.
    Penguatan kelas C: hanya diambil puncaknya saja dan lebih sempit. Efisiensi paling tinngi karena bisa kurang dari 50 persen misalnya 20,30 persen. Dayanya jadi lebih irit.
    Kelas B dan kelas C akan merusak modulasi jika inpuntnya disertakan modulasi juga.
    Kelas b push pull


    BalasHapus
  26. Kelas : 1B
    No.Absen : 17
    Nama : Muhammad Fauzan Ardika Akbar
    Lokasi : Jombang

    Pemancar dengan Modulasi AM & FM
    Pemancar tidak terdapat modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). Sedangkan pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi adalah pemancar AM dan FM. Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Sinyal informasi adalah sinyal dengan frekuensi rendah. Sinyal yang tersebut kemudian dimodulasi dengan gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi dan kemudian dipancarkan ke penerima melalui antena. Sinyal informasi bisa berupa suara dan lain lain.
    Berikut beberapa frekuensi, antara lain frekuensi yang bisa didengar oleh manusia mempunyai rentang 20 Hz – 20.000 Hz. Frekuensi gelombang suara yang dihasilkan dari mulut manusia berkisar antara 300 Hz – 3400 Hz. Frekuensi yang dihasilkan oleh alat musik berkisar antara 50 Hz – 15.000 Hz. Sedangkan frekuensi gelombang radio adalah 20 KHz keatas.
    Keluaran AM tisak boleh cacat,ada 2 gambar.
    1.Pada final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A :osilator
    Penguat kelas B:Buffer,Driver,Final
    2.Penguat kelas A:Osilator,Buffer,Driver.
    Penguat Linier(kelas A dan Bp-p):Final
    Lebih efisien yang kedua karena modulator tidak besar,tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sulit biasanya pabrik AM jenis Ssb bisa,benama low level modulation. Pada blog pemancar AM modulator harus memiliki daya setengah dari final.
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final
    Low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    Jika menggunakan penguat kelas A itu harus kecil dayanya karena kalau besar bisa cacat.
    Jika menggunakan penguat kelas B atau B push pull karena besar atau tidak kuat karena jika menggunakan penguat kelas A.
    Carrer yang membawa modulasi tidak cacat bisa disebut linier.
    Pada Rangkaian FM, Rangkaian Blok nya dapat menggunakan kelas A,B, atau C, Hal Ini dikarenakan rangkaian FM menggunakan Frequensi bukanya amplitude gelombang sehingga walaupun carrier rusak informasi yang ada didalamnya tetap utuh.

    Kelas A menggunakan 100% daya pada amplitude gelombangnya, sedangkan Kelas B menggunakan 50% daya pada Amplitudo gelombangnya, dan mempunyai amplitudo yang sama dengan Kelas A pada setengah periodenya, Kelas B Push-Pull menggunakan Pembalik fasa dan menggabungkan Kedua Kelasnyanya sehingga menjadi Gelombang sinus yang utuh dan berbentuk dari dua buah Blok B yang di satukan. Kelas C adalah yang paling efisien tetapi carriernya cacat, hal ini dikarenakan pada Kelas C menggunakan daya yang sedikit dan periodenya lebih Panjang dari Kelas A dan Kelas B.

    BalasHapus
  27. Kelas : 1C
    Absen : 11
    Nama : Haikal Humam
    Lokasi : Kota Malang

    Modulasi AM dan FM
    Pemancar AM mirip dengan pemancar CW perbedaannya hanya pada bagian akhir ditambahkan modulator dan Audio Frekuensi(AF), contohnya seperti dari microphone kemudian diperkuat.kemudian melewati modulator AM sehingga keluarlah sinyal AM.

    - Carrier /gelombang sinus/frekuensi radio/gelombang radio. berfungsi sebagai carrier/pembawa
    - Gelombang suara/sinyal informasi analog berfungsi sebagai modulasi
    -.Jika gelombang radio dan suara dicampur menjadi secara AM maka akan menghasilkan gelombang termodulasi yang mempunyai frekuensi tidak berubah, tetapi yang berubah hanya amplitudonya, sehingga pada gelombang terlihat besar kecil. Gelombang ini disebut gelombang termodulasi AM.

    Pemancar AM
    Oscilator bekerja dengan penguat kelas A. Buffer, Driver, Final boleh menggunakan kelas A,B,C.
    1). High Level Modulation : yaitu modulasi dengan level tinggi, modulasinya dihubungkan ke final, dimasukkan ke final tujuannya untuk memperoleh suara yang jernih/bagus. Bagus karena dimasukkan pada bagian terakhir. Dimisalkan pemancar powernya 2000Watt, disini modulator harus memiliki power setengahnya dari power final supaya bisa termodulasi penuh yaitu 1000Watt. Sedangkan driver biasanya 50Watt Sehingga menjadi 3050Watt.

    2). Low Level Modulation : yaitu modulasi dengan level rendah, modulasinya dihubungkan ke driver dengan tujuan untuk efisiensi. Sinyal dari driver dimodulasi kembali oleh final sehingga lebih kuat, dengan syarat harus menggunakan kelas A atau kelas B push-pull. Dimisalkan pemancar powernya 2000Watt, driverna cukup 50Watt dan modulatornya hanya 25Watt, sehingga jauh lebih kecil.

    FM
    Carier dari oscilator modulasinya cukup kecil. misal oscilator 200mW. modulatornya cukup 100mW. Oscilator terjadi pergeseran frekuensi, jika rusak modulasinya tidak terpengaruh. Walaupun modulasinya terpotong tetapi frekuensinya tetap sehingga bisa terdeteksi karena modulasinya tidak rusak sehingga bisa diterima.

    Modulasi analog
    jika sinyal carrier cacat karena penguatan dan terpotong, maka amplitudonya rusak sehingga tidak bisa terdengar.

    Penguatan Kelas
    A :
    Sinyal input gelombang sinus output nya gelombang sinus. Bentuknya sama tidak mengalami cacat kemungkinan lebih besar tetapi tidak cacat. Tidak bisa digunakan untuk penguatan yang besar karena transistornya tidak kuat dan panas. Untuk membuat pemancar yang linier supaya tidak terlalu panas pada transistor nya sehingga dibuat kelas B. Daya kecil. Efisiennya paling rendah karena fasenya 100%.

    B :
    Periodenya sama tetapi hanya diambil atasnya saja, setiap setengah fase diambil fase positif saja atau negatif saja. Efisiensi 50%, sehingga dayanya lebih irit dibanding kelas A . Sebelum masuk ke kelas B terdapat pembalik fase, yang atas menguatkan fase positif dan yang bawah menguatkan fase negatif. Digunakan untuk daya besar.

    B push pull :
    efisiensi 50% sama dengan kelas B, tetapi konstruksinya sulit jika tidak ada peralatan yg lengkap

    C :
    Diambil pucuknya saja kemudian dikuatkan. Memiliki efisiensi paling tinggi karena dibawah 50% efisiensinya sehingga irit menggunakan listrik tetapi kelas C dan kelas B mengalami cacat. Tetapi itu carrier, sehingga tidak masalah asalkan modulasinya yg tidak cacat.

    BalasHapus
  28. Kelas : 1B
    Absen : 20
    Nama : Salwa Maulida Zahri
    Lokasi : Kab. Pasuruan

    Dalam Modulasi AM dan FM terdapat berbedaan. Pada blok diagram Pemancar CW dan Blok diagram AM terdapat persamaan hanya saja pada final AM terdapat masukan gelombang suara yang masuk ke modulator kemudian termodulasi dan dicampur di final lalu disalurkan ke ANTENA. Jika tanpa modulasi disebut Pemancar CW. Pada antena AM suara yang dihasilkan lebih rendah, karena pengaruh sinyal suara. Suara yang dapat ditangkap oleh telinga manusia yaitu 20-20.000 Hz. 300-3.400 Hz adalah suara yang dihasilkan dari mulut. Lalu, suara yang dihasilkan oleh alat musik sebesar 50-15.000 Hz. Untuk gelombang radio hanya 30.000-keatas (tidak dapat didengar oleh telinga manusia).
    Bentuk Gelombang
    • Gelombang Pembawa (Carrier) > Digunakan untuk gelombang radio. Bentukya gelombang sinus yang memiliki frekuensi lebih tinggi.
    • Sinyal Informasi Analog > Digunakan untuk gelombang suara . Bentuknya gelombang sinus yang memiliki tiga variable dasar.
    • Amplitudo Modulation (AM) > Digunakan untuk gelombang termodulasi AM. Pada Bentuk gelombang terjadi perubahan amplitude tetapi tidak merubah frekuensi.
    • Frequency Modulation (FM) > Digunakan untuk gelombang termodulasi FM. Pada Bentuk gelombang terjadi perubahan frekuensi naik turun (rapat – renggang) tetapi amplitude tidak berubah atau tetap.
    Terdapat 2 macam Blok diagram AM
    • High Level Modulation
    Pada desain High Level Modulation. Pada final mempunyai daya misalnya 2000 watt. Untuk nilai modulatornya harus mempunyai nilai separuh dari nilai daya asli yaitu 1000 watt. Pada desain ini tidak efisien dikarenakan menghabiskan listrik yang banyak sekali dan biaya nya juga mahal. Osilator menggunakan kelas A sedangkan Buffer, Driver, dan Final meggunakan penguat A,B,C.
    • Low Level Modulation
    Pada desain Low Level Modulation. Pada Driver sudah termodulasi oleh AM sehingga sinyal yang dihasilkan kecil dan sudah cacat tetapi bisa membawa modulasi. Pada desain ini lebih efisien dikarenakan modulator tidak besar, tetapi jarang ada yang membuat karena pembuatannya sulit . biasanya hanya pabrik yang bisa membuat nya. Osilator,Buffer,Driver mengunakan kelas A sedangkan final menggunakan penguat linier (kelas A dan Bp-p).
    Pemancar FM
    Modulasi dimasukkan di oscillator sangat kecil (hanya mW). Amplitudo tetap tetapi frekuensinya naik turu sehingga menjadi rapat renggang. FM cacat karena penguatan tidak melewati modulasi dan tidak merusak modulasi. Buffer, Driver dan final menggunakan penguat kelas A, B, C. sedangkan modulasi terjadi pada oscillator.
    Kelas penguatan
    • Kelas A : Diseluruh panjang gelombang full daya (100%). Setengah periode
    • Kelas B : Daya hanya 50% (dipotong separuh). Setengah periode. Carriernya rusak
    • Kelas C : Daya hanya sedikit disbanding kelas B (hanya ujung ujungnya saja), sehingga kebutuhan dari kelas A,B,C yang paling irit dan efisien adalah kelas C
    • Kelas Bpush-pull . Bentuknya gelombnang sinus. Bentuknya seperti kelas B bedanya dibentuk dari 2 kelas B dan linier.


    BalasHapus
  29. Nama : Fakhril Muhammad Akhdaan Fadly
    Kelas : 1C
    Absen : 10
    Lokasi : Kota Probolinggo
    Pemancar AM dan Pemancar FM merupakan pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi. Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Pemancar AM (Amplitude Modulation) merupakan alat yang digunakan untuk memancarkan sinyal yang telah dimodulasi amplitudo. Modulasi amplitudo merupakan salah satu jenis modulasi yang mengubah amplitudo sinyal carrier dengan frekuensi tetap. Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubahubah amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi.
    Pada modulasi frekuensi (FM), sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubahubah frekuensi sinyal pembawa. Besarnya frekuensi sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Blok Pemancar Sinyal terdiri dari :
    - Continous Wave (CW)
    - Amplitude Modulation (AM)
    - Frequency Modulation (FM)
    Suara yang bisa didengar oleh manusia mempunyai rentang 20 Hz – 20.000 Hz. Frekuensi gelombang suara yang dihasilkan dari mulut manusia berkisar antara 300 Hz – 3400 Hz. Frekuensi yang dihasilkan oleh alat musik berkisar antara 50 Hz – 15.000 Hz. Sedangkan frekuensi gelombang radio adalah 20 KHz keatas.
    Pada Pemancar AM dan FM juga terdapat High Level dan Low Level Modulation.
    Pada High level Modulator sinyal tersebut akan di modulasi berdasarkan rangkaian finalnya yang akan menghasilkan Ouput dalam jumlah besar dengan kualitas sinyalnya bagus. Jika daya di rangkaian Final mencapai angka 2000 watt maka daya yang masuk pada modulasi akan menjadi 1000 watt ,karena modulasi membutuhkan daya 50% dari rangkaian yang dimodulasi. Pada Low Level Modulation sinyal akan di modulasi pada rangkaian sebelum blok final sehingga daya yang dibutuhkan sedikit. Biasanya Low Level Moddulation ini dihubungkan pada blok Oscilator, Buffer atau blok driver. Jika modulator dihubungkan pada Driver hanya membutuhkan daya sekitar 50 Watt pad driver sehingga modulator hanya mebutuhkan setengah dari daya driver yakni 25 Watt saja. Tetapi jika modulator dihubungkan pada Oscilator membutukan daya yang jauh lebih kecil daripadada dihubungkan pada driver dan final. Pada Oscilator dibutuhkan daya hanya dengan satuan milliwatt.
    Terdapa pembagian kelas penguat, diantaranya :
    a.) Kelas A
    Jenis penguat atau amplifier yang paling umum karena desainnya yang sederhana.Penguat kelas A memiliki linieritas tertinggi di atas kelas penguat lainnya dan karena itu beroperasi di bagian linier kurva karakteristik. Dimana output yang dihasilkan oleh penguat kelas A akan memiliki gelombang yang lebih besar tetapi periode tetap sesuai dengan inputnya tetapi penguat kelas A ini tidak efisien kkarena membutuhkan daya yang besar dan tingkat efisiensinya 100%
    b) Kelas B
    outputan yang dihasilkan oleh penguat kelas B ini memiliki periode yang sama dengan inpunya tetapi hanya setengah fase yang keluar yakni positif saja atau negative saja. Tingkat efisiensi kelas B ini 50% jadi lebih efisien jika dibandingkan dengan penguat kelas A.

    c) Kelas C
    Memiliki efisiensi terbesar tapi linearitas terendah dari kelas penguat yang disebutkan di sini. Kelas Penguat sebelumnya, kelas A, kelas B dan kelas AB dianggap sebagai penguat linier, karena amplitudo dan fase sinyal output terkait secara linear dengan amplitudo dan fase sinyal input.
    d.) Kelas B Push-Pull
    Menggunakan Pembalik fasa dan menggabungkan Kedua Kelasnyanya sehingga menjadi Gelombang sinus yang utuh dan berbentuk dari dua buah Blok B yang di satukan.

    BalasHapus
  30. Kelas : 1C JTD
    Absen : 22
    Nama : Tegar Mardha Anta Wijaya
    Lokasi : Kota Batu

    Pemancar AM dilakukan dengan rangkaian yang sama dengan pemancar CW, tetapi diberi pemodulasi pada blok final untuk menghasilkan sinyal AM. Modulasi ini dilakukan untuk mencampur gelombang radio pada CW dengan gelombang audio, sehingga menjadi AM.

    Modulasi Analog
    - Gelombang Pembawa (Carrier)
    Merupakan gelombang radio, dengan bentuk gelombang sinus. Berfungsi sebagai pembawa.

    - Sinyal Informasi Analog
    Merupakan gelombang suara, berfungsi sebagai modulasi

    - Amplitude Modulation (AM)
    Merupakan gelombang termodulasi AM, yaitu pencampuran gelombang radio dengan gelombang suara. Bentuknya akan berwujud gabungan antara 2 gelombang tersebut.

    Pemancar AM memiliki 2 level modulasi, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation.
    - High Level Modulation
    Modulasi tingkat tinggi, dengan syarat modulator yang dihubungkan ke blok final, dan besar power dari modulator harus setengahnya power di blok final supaya bisa termodulasi penuh. Sehingga, High Level Modulation ini memiliki kualitas yang cukup bagus.

    - Low Level Modulation
    Modulasi tingkat rendah, dengan syarat modulator dihubungkan ke blok driver, berbeda dengan High Level Modulation. Besar power harus setengah dari besar power di blok driver agar bisa termodulasi penuh.

    Pemancar FM dilakukan dengan memodulasi yang dihubungkan pada blok osilator. Modulator cukup kecil karena besar pada osilator juga kecil. Audio dicampur langsung pada osilator sehingga terjadi pergeseran frekuensi . Bentuknya gelombangnya yaitu, pada saat modulasi tegangan tinggi maka frekuensi rendah dan sebaliknya, maka gelombang FM akan berbentuk renggang – rapat – renggang. Meskipun sinyal carrier rusak akan tidak mempengaruhi modulasi, karena pemodulasian dilakukan dengan pergeseran frekuensi.

    Pemotongan sinyal carrier tidak dapat dilakukan pada modulasi AM karena akan terjadi cacat penguatan dan merusak modulasi karena amplitude terpotong, sehingga suara akan tidak dapat didengar. Berbeda dengan FM yang tidak akan rusak modulasinya meski amplitude terpotong dan informasi akan tetap dapat diterima.
    Penguat Kelas
    - Penguat Kelas A
    Sinyal carrier output dibanding input, maka amplitudonya kemungkinan bisa lebih besar, tetapi periodenya akan sama. Jadi bentuknya sama dan tidak mengalami cacat. Kelas A memiliki efisiensi 100%

    - Penguat Kelas B
    Sinyal carrier outputnya dibanding input yaitu, periodenya sama tetapi hanya diambil setengah fase positif saja, efisiensi 50%. Daya yang digunakan lebih irit disbanding kelas A karena pada kelas B hanya menggunakan positif tidak yang negatif.

    - Penguat Kelas B push-pull
    Menggunakan 2 kelas B, yang satu positif dan yang satu negatif. Untuk membuat fase menjadi negative yaitu dilakukan dengan pembalik Fasa.

    - Penguat Kelas C
    Memiliki efisiensi paling tinggi, karena lebih kecil dari 50% efisiensinya, maka daya akan lebih irit dari kelas B. Terjadi kecacatan pada kelas ini, tetapi tidak mempengaruhi asal bukan modulasi yang cacat.

    BalasHapus
  31. Kelas : 1B
    No Absen : 13
    Nama : Milinda Helma Safitri
    Lokasi : Kabupaten Probolinggo
    Pada gambar di ppt, terdapat pemancar CW dan pemancar AM. Pada CW, Osc sebagai penguat kelas A dan penguat A,B,C terdapat pada buffer, driver dan final. Ada juga dengan penguat A terdapat pada osc. Buffer, dan driver, dan penguat linier (kelas A dan B push-pull) terdapat pada final, karena carrier tidak cacat (membawa modulasi).
    Dan perlu diingat bahwa : frekuensi suara yang bisa di dengar manusia adalah 20 – 20K Hz, kemudian signal suara yang bisa dikeluarkan oleh mulut adalah 300 – 3400 Hz, dan untuk signal suara yang bisa dikeluarkan oleh alat- alat music adalah 50 - 15k Hz.
    Hasil pencampuran frekuensi carrier dan frekuensinya tetap, tapi karena di pengaruhi modulasi, akhirnya amplitudo nya jadi besar kecil besar kecil.
    Kemudian ada 4 bentuk gelombang, yaitu ada gelombang radio, gelombang suara, gelombang termodulasi AM, dan gelombang termodulasi FM.
    Kemudian rancangan pemancaran AM adalah seperti berikut : ada gelombang radio dengan menggunakan penguat kelas A, yaitu penguat tidak menghasilkan cacat carrier pada keluarannya. Kemudian di perkuat lagi dengan rangkaian berikutnya, yaitu buffer, driver dan final, nah itu boleh kelas A, boleh kelas B, dan juga boleh kelas C. Misal di kelas A ini tidak menghasilakan cacat pada carrier, tapi walaupun carriernya cacat itu pun tidak masalah. Justru yang tidak boleh cacat yaitu adalah keluaran dari final. Pemancar AM ini bisa digunakan sistem yang namanya low level modulation.
    Untuk FM, modulasinya dimasukkan di osc, jadi nya kecil sekali, karena osc hanya memilih waat saja. Kemudian dikuatkan oleh rangkaian buffer, driver dan final, ini boleh kelas A, boleh kelas B, dan boleh kelas C. Jadi bedanya untuk FM ini adalah, kalau dimodulasi itu frekuensinya geser-geser, dan amplitudonya tidak berubah ubah. Pada modulasi analog : jika cacat karena penguatan maka di ujung nya itu akan terpotong, amplitudonya tidak boleh kepotong, agar tidak merusak modulasi.
    Kemudian untuk B push pull ini bentuknya adalah dari B, jadi di bolak balik begitu. Kelas A inputnya sama, kelas B outputnya dipotong sama 50%. Kelas B push pull full gelombang sinus, kelas C ini hanya ujung – ujungnya saja, jadi lebih kecil dari 50%, jadi ini irit. Untuk penguat kelas A disitu bisa memakai kelas C. Tapi jika pada low level modulation menggunakan kelas C, finalnya pada modulasi dimasukkan ke driver, maka jadinya akan cacat.
    Kelas B push pull ini dibentuk dari dua buah kelas B, 1B tetap, 1B di bentuk, ada pembalik fase yang membuat salah satunya terbaik.
    Jadi ini lebih efisien, karena modulator tidak besar, tetapi jarang ada yang membuat, karena pembuatannya yang sangat sulit, jadi hanya pabrik saja biasanya yang membuat.

    BalasHapus
  32. Kelas : 1B
    No.absen : 1
    Nama : Afrilliant Setiawan
    Lokasi : Kota Malang

    Pemancar AM&FM
    * Frekuensi :
    20 - 20.000hz -> bisa didengar manusia
    * Macam Macam Gelombang
    1. Gelombang Pembawa
    2. Amplitudo Modulation (AM)
    3. Frekuensi Modul (FM)

    PEMANCAR AM
    Lebih gampang dipakai karena modulatornya kecil tetapi jarang ada yang membuat karena cukup sulit.

    PEMANCAR FM
    Modulasi FM dimasukan di osilator karena sangat kecil.

    Kelas A, B, C
    Di kelas A input dan output sama,
    Di kelas B outputnya sama dengan 1/2 periode A,
    Di kelas C outputnya 1/2 periode lebih panjang.

    Kelas B Push Pull
    Dibentuk dari 2 kelas B dan ada pembalik fasanya

    BalasHapus
  33. Kelas : 1C JTD
    Nama : Khoirunnisa Wahidah
    No. absen : 12
    Lokasi : Kabupaten Malang

    Pemancar CW ( Continuous Wave) dan Sistem Modulasi AM ( Amplitudo Modulation ) dan FM ( Frekuensi Modulation). Pada rangkaian modulasi AM dan FM terdapat gumparan gumparan yang disebut RFC ( Radio Frekuensi Choke ) yang befungsi sebagai untuk meredam frekuensi tinggi pada rangkaian pemancar tersebut. Dan pada Pemancar AM ( Amplitudo Modulation ) hampir sama dengan pemancar CW ( Continuous Wave ). Modulasi Analog terdapat Gelombang Pembawa ( Carier ) atau gelombang sinus tetapi biasanya disebut juga dengan frekuensi pada radio atau gelombang Radio yang befungsi sebagai Carier atau pembawa. Pada Gelombang suara gelombang radio atau sinyal informasi Analog yang befungsi sebagai Modulasi tetapi kalau di campur antara gelombang suara dan gelombang radio secara AM bentuk gelombangnya besar kecil tetapi frekuensinya tetap dari gelombang ke gelombang besar kecil, tetapi yang berubah besar kecilnya Amplitudo yang disebut dengan gelombang termodulasi AM. Pada pemancar AM Oscilator (OSC) bekerja dengan penguat sinyal kelas A dan pada Buffer, Driver , Final termasuk pada penguat sinyal kelas A,B,C biasanya ini disebut ( High Level Modulation ). Dan pada rangkaian Oscilator , Buffer , dan Driver menggunakan penguat kelas A dan rangkaian Final menggunakan penguat linear kelas A dan B (Poss Pool) biasanya disebut (Low Level Modulation) dengan modulasi level rendah.
    Pemancar FM pada gelombang Carier nya dapat dilihat dari Oscilator modulasiny cukup kecil saja karena Oscilator ml misalnya pada Oscilatornya 200ml watt modulatornya cukup 100ml watt dan kemudian suara dimasukkan ke Oscilator dan Oscilator terjadi pergeseran frekuensi dan menghasilkan sinyal Carier dari Oscilator aslinya RF (Radio Frekuensi) dan sinyal permodulasi ( Modulator) dari Audio Amplifier( AF ) kemudian dai campur menjadi Sinyal Termodulasi yang menjadi keluaran Oscilator setelah proses tetapi pada gelombangnya rapat renggang dikuatkan sehingga pada saat Carier nya rusak atau amplitudonya terpotong tetapi modulasinya tidak akan berpengaruh sama sekali. Dan pada modulasi analog terdapat gelombang carier yang cacat karena penguatan tesebut atau putus putus jadinya terpotong maka pada Amplitudonya rusak sehingga suara tidak bisa terdengar. Kalau FM tidak bemasalah kalau terpotong karena menggunakan efisien kelas C dan pembuatanya lebih mudah.
    Sinyal Input ada block Amplifier ada Kelas A, B, B ( Push-pull ) dan C . dan pada kelas A inputnya gelombang sinus dan outputnya sama menghasilkan gelombang sinus atau periodenya juga tidak berubah. Kelas B berefesiensinya 50% dan periodenya sama tetapi hanya diambil setengah fase yang diambil karena yang positif aja yang dipake dan dayanya lebih hemat dibandingkan ke kelas A. Kelas C ini berefesiensinya yang paling tinggi atau lebih kecil dari kelas B bisa 20%, 30% dan dayanya lebih hemat daya listriknya di kelas C, tetapi kelas B dan C carier nya tidak normal tetapi tidak bermasalah pokoknya pada modulasinya menghasilkan tidak cacat. Kelas A efisiensinya paling rendah karena 100% fasa positif dan fasa negative 100% kemudian dikirimkan , Kelas B efisiensinya 50% karena hanya salah satu fasa , Kelas C paling efisien misalnya inputnya AM maka akan rusak modulasinya tetapi kalau inputnya FM modulasinya tidak rusak dengan frekuensinya.

    BalasHapus


  34. Nama : Cahya Yovi Marwadah
    No absen : 07
    Kelas : 1C JTD
    Lokasi : Kota Malang
    Pemancar AM dan Pemancar FM merupakan pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi. Jika pada pemancar tidak terdapat modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). CW adalah gelombang sinyal radio yang secara terus menerus dipancarkan dengan membawa carrier sinyal nada/suara tone dengan sistim pengiriman dan penerimaan mempergunakan kode morse. Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.Terdapat 2 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). AM memodulasi sinyal frekuensi rendah ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitude gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki aplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio. penerima AM adalah radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Radio AM bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Saat ini radio AM tidak banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk. Terdapat 2 jenis modulasi pada modulasi AM, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. High Level ditempatkan pada final ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang jernih dan bagus, karena pada bagian final sinyal tidak akan diperkuat lagi. Disebut High Level karena daya yang dihasilkan besar. Pada low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit. Modulasi fm adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa (carrier) berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) gelombang sinyal informasi. pada modulasi FM, sinyal frekuensi rendah dimodulasi ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah frekuensi pada gelombang frekuensi tinggi. Pemancar FM adalah alat yang di gunakan untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal Radio Frekuensi yang di maksudkan sebagai output daya yang kemudian di sambungkan ke sistem antena untuk bisa di pancarkan. Kelas A amplitudonya sama, beroperasi di bagian linier kurva karakteristik. Dimana output yang dihasilkan oleh penguat kelas A akan memiliki gelombang yang lebih besar tetapi periode tetap sesuai dengan inputnya
    Kelas B, kelas B careernya cacat. Dimana outputan yang dihasilkan oleh penguat kelas B ini memiliki periode yang sama dengan inpunya. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%. Kelas C efisiensinya paling tinggi, career cacat, kelas terbaik dari yang lainnya asal modulasinya tidak cacat. Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya. Pada Rangkaian FM, Rangkaian Blok nya dapat menggunakan kelas A,B, atau C, karena rangkaian FM menggunakan Frequensi bukannya amplitude gelombang sehingga walaupun carrier rusak informasi yang ada didalamnya tetap utuh. Penguat yang paling efisien digunakan pada modulasi FM adalah penguat kelas C. Gelombang Pembawa (Carrier) adalah berbentuk gelombang sinusoid yang dimodulasi untuk mengirim informasi jarak jauh yang disalurkan ke udara. Gelombang pembawa ini (gelombang radio) merupakan frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada sinyal modulator yang merupakan informasi modulasi

    BalasHapus
  35. Kelas : 1B
    No. Absen : 18
    Nama : Rafiyan Dicky Kurniawan
    Lokasi : Kota Malang
    Komunikasi adalah proses hubungan interaksi dari pihak satu kepihak lainnya. Dalam KBBI komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan bisa berita atau pesan antara 2 orang atau lebih, yang bisa dipahami atau dimengerti. Sedangkan telekomunikasi berasal dari kata tele dan komunikasi. Tele yang mempunyai arti jauh dan komunikasi yang berarti hubungan atau pertukaran informasi. Jadi telekomunikasi adalah peristiwa pertukaran informasi (komunikasi) dalam jarak yang jauh. Komponen-komponen pokok dalam sistem telekomunikasi antara lain informasi, pengirim atau pemancar, media transmisi, aturan atau protocol, dan penerima. Media transmisi dalam telekomunikasi ada beberapa diantara lain copper, fiber optics, wireless, dan lain-lain. Prinsip kerja dalam telekomunikasi, yang pertama proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan (message) atau informasi yang harus dikirimkan dari individu atau perangkat yang satu ke perangkat lain. Kemudian pesan atau informasi tersebut selanjutnya dikonversi menjadi sinyal (listrik atau elektromagnetik atau optic) analaog atau digital, proses ini terjadi pada perangkat encoder. Kemudian sinyal tersebut kemudian dikirimkan atau dipancarkan oleh pengirim (transmitter) melalui media tertentu. Dibutuhkan media transmisi (kabel tembaga, kabel coaxial, kabel serat optic, udara atau radio, dan lain-lain) yang baik agar gangguan selama proses transmisi melalui saluran atau media dapat dikurangi. Kemudian sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima (receiver). Sinyal yang diterima tersebut didecode kembali menjadi pesan atau informasi asli agar dapat dibaca atau didengar atau dilihat penerima. Alat telekomunikasi adalah alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi. Sedangkan perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi. Sarana dan prasarana telekomunikasi adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung berfungsinya telekomunikasi. Pemancar radio adalah alat telekomunikasi yang menggunakan dan memancarkan gelombang radio. Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapan yang digunakan dalam telekomunikasi. Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi. Macam-macam telekomunikasi antara lain melalui telegraph, telephone, dan television. Pemancar AM dan FM merupakan salah satu bentuk modulasi. Jika tanpa modulasi disebut dengan pemancar CW terdiri dari rangkaian resistor-resistor. Macam-macam gelombang pada pemancar AM dan FM antara lain gelombang pembawa atau carrier atau gelombang radio. Kemudian ada gelombang suara. Ada gelombang termodulasi AM dan gelombang termodulasi FM. Rancangan pemancar AM, osilator membangkitkan gelombang radio dengan menggunakan penguat kelas A dimana tidak menghasilkan cacat sinyal carrier pada keluarannya atau sering disebut dengan gelombang murni sinus. Kemudian diperkuat Buffer, Driver, dan Final dimana boleh menggunakan penguat kelas A atau B atau C. Ada 2 level modulasi yang pertama High Level Modulation dan Low Level Modulation. Pada pemancar FM sinyal mengalami cacat karena penguatan dan tidak merusak modulasi. Beberapa kelas penguatan diantaranya kelas A yaitu input dan output sama atau juga bisa lebih besar. Kemudian kelas B dimana bentuk gelombang setengah dari kelas A. Dan kelas C merupakan ujung-ujung yang diambil dari gelombang. Sehingga kebutuhan daya paling efisien atau paling irit adalah kelas C, tetapi carrier cacat dan pada modulasi tidak cacat. Jadi tidak masalah menggunakan kelas C, karena carrier akan dibuang dan syarat pemancar adalah modulasi tidak boleh cacat.

    BalasHapus
  36. Kelas 1b
    Absen 21
    Nama Tapta arif saputra
    Kota malang

    Pemancar AM dan Pemancar FM dalam Modulasi. Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Pemancar AM (Amplitude Modulation) merupakan alat yang digunakan untuk memancarkan sinyal yang telah dimodulasi amplitudo. Modulasi amplitudo merupakan salah satu jenis modulasi yang mengubah amplitudo sinyal carrier dengan frekuensi tetap. Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubahubah amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Pada modulasi frekuensi (FM), sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah ubah frekuensi sinyal pembawa Suara yang dapat ditangkap oleh telinga manusia yaitu 20-20.000 Hz. 300-3.400 Hz adalah suara yang dihasilkan dari mulut. Lalu, suara yang dihasilkan oleh alat musik sebesar 50-15.000 Hz. Untuk gelombang radio hanya 30.000-keatas (tidak dapat didengar oleh telinga manusia)

    Ada 2 jenis dalam modulasi AM yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation
    Yang pertama Pada High Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi di pada rangkaian blok final. Pada Low Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi pada rangkaian sebelum blok final. Pada High Level Modulation, blok rangkaian oscillator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, final bisa menggunakan penguat kelas A,B, atau C. Pada Low Level Modulation, blok rangkaian menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, dan final bisa menggunakan penguat kelas A atau penguat kelas B
    Yang Kedua High Level Modulation mengkonsumsi daya lebih banyak dibandingkan dengan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, daya pada blok modulator harus setengah dari daya blok final. Misal pada blok final memiliki daya 2000 watt maka blok modulator harus memiliki daya 1000 watt. High Level Modulation memiliki kualitas sinyal yang bagus namun tidak efektif karena boros daya.
    Pada Modulasi FM, modulasi dilakukan pada rangkaian blok oscillator. Daya yang diperlukan pada modulasi ini juga kecil. Penguat yang paling efisien digunakan pada modulasi FM adalah penguat kelas C
    Kelas penguat
    -Penguat kelas Aadalah jenis penguat atau amplifier yang paling umum karena desainnya yang sederhana.Penguat kelas A memiliki linieritas tertinggi di atas kelas penguat lainnya dan karena itu beroperasi di bagian linier kurva karakteristik.

    -Penguat kelas B, diciptakan sebagai solusi untuk masalah efisiensi dan pemanasan yang terkait dengan penguat kelas A sebelumnya. Dasar penguat kelas B menggunakan dua transistor bebas baik bipolar FET untuk setiap setengah dari bentuk gelombang dengan tahap outputnya dikonfigurasi dalam pengaturan tipe "push-pull", sehingga setiap perangkat transistor hanya menguatkan setengah dari bentuk gelombang output.

    -Penguat kelas C, memiliki efisiensi terbesar tapi linearitas terendah dari kelas penguat yang disebutkan di sini. Kelas Penguat sebelumnya, kelas A, kelas B dan kelas AB dianggap sebagai penguat linier, karena amplitudo dan fase sinyal output terkait secara linear dengan amplitudo dan fase sinyal input.

    BalasHapus
  37. Kelas : 1C
    Absen : 05
    Nama : Amir Mahmud
    Lokasi : Kab. Madiun
    Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (yang biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Disini kita akan membahas tentang modulasi AM dan modulasi FM.
    MODULASI AM
    Modulasi amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi dengan prmbawa. Metode ini dipakai dalam transmisi radio AM untuk memungkinkan frekuensi audio dipancarkan jarak yang jauh, dengan cara superimposisi yaitu frekuensi audio pada pembawa frekuensi radio yang dapat dipancarkan melalui antena.
    MODULASI FM
    Modulasi frekuensi (FM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) pada gelombang sinyal informasi. Jadi sinyal informasi yang dimodulasikan pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan sinyal informasi pada modulasi frekuensi sinyal informasi mengubah ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudonya konstan selama proses modulasi.
    Pemancar CW mempunyai beberapa blok, yaitu : osilator, berfungsi sebagai pembangkit frekuensi. Buffer, berfungsi sebagai penyanggah osilator supaya stabil. Driver, berfungsi sebagai pengendali dan penguat sinyal sampai sinyal tersebut sesuai yang dibutuhkan di final. Final, sebagai penguat paling akhir. Pemancar AM memiliki dua jenis, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. Pada gambar blok diagram pemancar AM High Level Modulation Osilator yang digunakan yaitu osilator X’ Tal. Pada High Level osilator menggunakan kelas A sedangkan untuk Buffer, Driver, Final bisa menggunakan kelas A,B,C. letak modulator pada High Level ditempatkan pada final ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang jernih dan bagus, karena pada bagian final sinyal tidak akan diperkuat lagi. Disebut High Level karena daya yang dihasilkan besar. Misalnya jika power pada final bernilai 2000 watt, modulator setengah dari power berarti 1000watt, maka daya yang dihasilkan sebesar 3000 watt lebih. Pada gambar blok diagram pemancar AM Low Level Modulation juga menggunakan osilator X’ Tal. Pada Low Level osilator menggunakan penguat kelas A, sedangkan Buffer, Driver, dan Final menggunakan penguat Linier (kelas A dan Bp-p). Pemasangan modulator pada Low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit.
    Kelas Penguat
    1.Kelas A
    Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    2.Kelas B
    Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    3.Kelas C
    Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    4.Kelas B pushpull
    Penguat kelas Bpullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik

    BalasHapus
  38. Kelas : 1C
    Absen : 06
    Nama : Bafian Atha Fiddin
    Lokasi : Kota Malang
    Pemancar dengan modulasi AM & FM
    Modulasi amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah pembawa. Ada dua cara yang berbeda dari gelombang radio AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frequency Modulation). AM menggunakan modulasi amplitudo untuk mengirimkan suara. Pada FM, frekuensi sinyal pembawa meningkat dan menurun untuk merepresentasikan perubahan tegangan dari sinyal dasar. Pemancar Pemancar AM dan FM adalah satu bentuk modulasi, jika pemancar tanpa modulasi dinamakan pemancar CW. Pada Pemancar CW terdapat 4 blok rangkaian, yaitu blok oscillator, blok buffer, blok driver, dan blok final. Oscillator berfungsi untuk membangkitkan gelombang. Buffer berfungsi untuk menstabilkan frekuensi. Driver berfungsi untuk menguatkan amplitudo atau frekuensi. Dan Final adalah rangkaian penguat akhir.
    - Ini adalah kemampuan yang dapat didengar oleh Telinga manusia 20 – 20.000 Hz (20 kHz)
    - frekuensi yang dihasilkan oleh mulut seikitar 300 – 3.400 Hz
    - frekuensi yang dihasilkan oleh alat musik sekitar 50 – 15.000 Hz
    Modulator AM dapat digolongkan sebagai level tinggi atau rendah tergantung pada levelnya dalam rantai sinyal keseluruhan.
    1. High Level Modulation adalah sebagai modulator yang memodulasi bagian daya tinggi dari rangkaian, biasanya penguat RF akhir. Ini memiliki keuntungan bahwa penguat linier tidak diperlukan untuk tahap amplifikasi RF setelah modulasi AM diterapkan. Oscilator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada buffer , driver , final bisa menggunakan penguat kelas A , B , C karena di rangkaian high level modulation modulasi terjadi pada final yang termodulasi oleh input suara.
    2. Low level Modulation adalah Sebuah modulator AM tingkat rendah akan menjadi salah satu di mana modulasi diterapkan ke tahap daya rendah pemancar, biasanya dalam tahap generasi RF, atau melalui area pemrosesan sinyal digital. Kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa amplifikasi linier diperlukan untuk tahap RF. rangkaian pada level ini pada oscilator , buffer , driver bisa menggunakan kelas A , B , C karena pada rangkaian low level modulation modulasi terjadi pada driver sehingga sinyal pada driver sudah termodulasi dan di teruskan ke final yang nantinya di final harus menggunakan penguat kelas A atau B push - pull agar supaya output yang di keluarkan tidak cacat.
    Kelas penguat dibagi menjadi 4 bagian yaitu
    1. kelas A bentuknya sama sekali tidak mengalami kecacatan kemungkinan lebih besar dan tidak cacat. Input dan outputnya sama, mungkin arus yang semakin besar. Diseluruh panjang gelombang A full daya
    2. kelas B carrienya rusak yang dibawa hilang, ½ periode sama dengan A dan daya hanya 50%
    3. kelas C yang diambil hanya ujungnya saja dan dayanya lebih kecil dan paling efisien walaupun cacat pada kariernya.
    4. kelas B push-pull bentuknya seperti kelas B akan tetapi fasa yang membuat salah satunya terbalik.

    BalasHapus
  39. Kelas : 1C
    Absen : 04
    Nama : Aldiansyah Rizqi Putra Iswanto
    Lokasi : Kab.Malang

    Pemancar Dengan Modulasi AM & FM
    Modulasi analog dibagi menjadi:
    1. Gelombang pembawa (carrier),
    2. Sinyal Informasi Analog
    3. Amplitude Modulation (AM)
    4. Frequency Modulation (FM)
    Teknik modulasi dibagi menjadi 2 yaitu modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). Modulasi amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah pembawa. Metode ini dipakai dalam transmisi radio AM untuk memungkinkan frekuensi audio dipancarkan ke jarak yang jauh, dengan cara superimposisi frekuensi audio pada pembawa frekuensi radio yang dapat dipancarkan melalui antena. Modulasi amplitudo (AM) bekerja dengan baik untuk sinyal-sinyal audio. Modulasi Amplitudo juga digunakan pada sistem-sistem radio AM dan dapat pula digunakan pada jaringan komputer. Dalam modulasi ampitudo, kekuatan gelombang pembawa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga merepresentasikan data.
    Modulasi Frekuensi adalah suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal input dengan amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Sinyal pemodulasi digunakan untuk merubah frekuensi pembawa. Jadi sinyal informasi yang dimodulasikan (ditumpangkan) pada gelombang pembawa menyebabkan perubahan frekuensi gelombang pembawa sesuai dengan perubahan tegangan (simpangan) sinyal informasi. Lebar bandwidth sinyal FM adalah tak berhingga. Namun pada praktek biasanya hanya diambil bandwith dari jumlah sideband yang signifikan. Jumlah sideband signifikan ditentukan oleh besar indeks modulasinya. Pada amplifier atau penguat dibagi menjadi bebrapa kelas yaitu:

    Amplifier Kelas A

    Amplifier Kelas A ini memiliki tingkat distorsi sinyal yang rendah dan memiliki liniearitas yang tertinggi dari semua kelas. Umumnya, Penguat Kelas A menggunakan transistor single (transistor bipolar, FET, IGBT) yang terhubung secara konfigurasi Common Emitter (Emitor Bersama). Penguat Kelas A ini menguat sinyal Input satu gelombang penuh atau 360°. Untuk mencapai Linearitas dan Gain yang tinggi, Amplifier Kelas A ini mengharuskan Transistor dalam keadaan aktif selama siklus AC. Hal ini menyebabkan pemborosan dan pemanasan yang berlebihan sehingga menyebabkan ketidakefisienan. Serta membutuhkan efisiensi sebesar 100%

    Amplifier Kelas B

    Pada saat input masuk yang berupa gelombang sinus pada kelas B Blok Amplifier maka sinyal carrier output yang dihasilkan yaitu periode sama, namun hanya menampilkan gelombang setengah fasa serta membutuhkan efsiensi sebanyak 50% saja setengah kali lebih kecil daripada amplifier kelas A.

    Amplifier Kelas B ( push/pull)

    Amplifier push-pull menggunakan dua transistor "komplementer" atau Matching. Satu transistor hanya memperkuat setengah atau 180 derajat dari siklus bentuk gelombang input, sementara transistor lainnya memperkuat setengah lainnya atau 180 derajat dari siklus bentuk gelombang input

    Amplifier Kelas C

    Amplifier atau Penguat Kelas C ini menguatkan sinyal input kurang dari setengah gelombang (kurang dari 180°) sehingga distorsi pada Outputnya menjadi sangat tinggi. Namun Efisiensi daya pada penguat kelas C ini sangat baik yaitu dapat mencapai efisiensi daya hingga 20-30%.






    BalasHapus
  40. Kelas : 1C
    Absen : 09
    Nama : Dhea Adrika Zahro Asyhari
    Lokasi : 09

    Modulasi adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (yang biasanya berfrekuensi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.Terdapat 2 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM).

    • Modulasi AM
    Modulasi amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Terdapat 2 jenis modulasi pada modulasi AM, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. High Level ditempatkan pada final ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang jernih dan bagus, karena pada bagian final sinyal tidak akan diperkuat lagi. Disebut High Level karena daya yang dihasilkan besar. Pada low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit.

    • Modulasi FM
    Modulasi frekuensi (FM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi pada sinyal pembawa (carrier) sehingga frekuensi gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan (tegangan) pada gelombang sinyal informasi. Pemancar CW mempunyai beberapa blok, yaitu : osilator, berfungsi sebagai pembangkit frekuensi. Buffer, berfungsi sebagai penyanggah osilator supaya stabil. Driver, berfungsi sebagai pengendali dan penguat sinyal sampai sinyal tersebut sesuai yang dibutuhkan di final. Final, sebagai penguat paling akhir. Pada gambar blok diagram pemancar AM High Level Modulation Osilator yang digunakan yaitu osilator X’ Tal. Pada High Level osilator menggunakan kelas A sedangkan untuk Buffer, Driver, Final bisa menggunakan kelas A,B,C. letak modulator pada High Level ditempatkan pada final ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang jernih dan bagus, karena pada bagian final sinyal tidak akan diperkuat lagi. Disebut High Level karena daya yang dihasilkan besar. Misalnya jika power pada final bernilai 2000 watt, modulator setengah dari power berarti 1000watt, maka daya yang dihasilkan sebesar 3000 watt lebih. Pada gambar blok diagram pemancar AM Low Level Modulation juga menggunakan osilator X’ Tal. Pada Low Level osilator menggunakan penguat kelas A, sedangkan Buffer, Driver, dan Final menggunakan penguat Linier (kelas A dan Bp-p). Pemasangan modulator pada Low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit.

    • Kelas Penguat
    1. Kelas A
    Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    2. Kelas B
    Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    3. Kelas C
    Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    4. Kelas B push-pull
    Penguat kelas B push-pull dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B push-pull menghasilkan gelombang bolak balik.

    BalasHapus
  41. NAMA : Muhammad Alaamul Farras Fajri Jamil
    KELAS : 1C
    ABSEN : 14
    LOKASI : Malang
    Pemancar AM dan FM merupakan pemancar yang di dalamnya terjadi proses modulasi. Jika tidak ada modulasi pada pemancar, pemancar adalah pemancar CW (pembawa). Modulasi adalah proses menggabungkan pembawa dengan sinyal informasi. Sinyal informasi adalah sinyal frekuensi rendah. Sinyal tersebut kemudian dimodulasi dengan pembawa frekuensi tinggi, dan kemudian ditransmisikan ke penerima melalui antena. Sinyal informasi tersebut dapat berupa suara atau hal lainnya. Kita perlu mengetahui beberapa frekuensi. Rentang suara pendengaran manusia adalah 20 Hz – 20.000 Hz. Rentang frekuensi gelombang suara yang dipancarkan oleh mulut manusia adalah 300 Hz-3400 Hz. Rentang frekuensi yang dihasilkan alat ini adalah 50 Hz – 15.000 Hz. Frekuensi gelombang radio adalah 20 KHz ke atas.
    Penguat kelas A : Merupakan penguat yang tidak menghasilkan cacat pembawa pada keluarannya (atau bisa disebut gelombang sinus murni)
    Fungsi modulasi adalah memperkecil amplitudo
    • Pembawa (gelombang radio)
    • Sinyal informasi analog (gelombang suara)
    • Modulasi amplitudo (AM) (gelombang modulasi AM)
    • Modulasi Frekuensi (FM) (gelombang termodulasi FM)
    Keluaran AM tidak boleh cacat, ada desain transmitter 2 AM yaitu :
    1. Akhirnya, dayanya adalah 2000w, dan modulator harus memiliki setengah daya (1000w)
    Memiliki setengah daya (100W) atau bisa disebut modulasi lanjutan
    Penguat Kelas A: (osilator)
    Amplifier Kelas A, B, C: (buffer, driver, final)
    2. Penguat kelas A: osilator, buffer, driver.
    Amplifier linier (Kelas A dan Bp-p): final
    Tipe kedua lebih efisien karena modulatornya tidak besar, tetapi hanya sedikit orang yang melakukannya karena sulit pembuatannya, biasanya kaleng pabrik tipe AM SSB, yang disebut modulasi tingkat rendah.
    Di blog pemancar AM, modulator harus memiliki setengah daya akhir.
    Modulasi tingkat tinggi adalah modulator terakhir
    Modulasi tingkat rendah adalah modulator yang dimasukkan ke dalam driver, yang lebih efisien
    Jika Anda menggunakan penguat kelas A, kekuatannya harus sangat rendah, karena jika besar, mungkin rusak.
    Jika Anda menggunakan amplifier kelas B atau B, silakan tekan dan tarik karena besar atau tidak kuat, seperti jika Anda menggunakan amplifier kelas A.
    Operator dengan modulasi bebas cacat dapat disebut linier
    Gambar pemancar grafik blog Fm amplitudo tetap
    FM:
    Modulasi fm dimasukkan ke dalam osilator, yang sangat kecil karena biasanya hanya mw. Amplifier tipe A, B, C (buffer, driver, final) = amplitudo tetap, bergerak
    AM: Amplitudo tidak boleh terputus, jika tidak maka akan merusak modulasi (untuk amplifikasi)
    FM: Frekuensi berubah, amplitudo rusak tetapi modulasi tidak dapat rusak (pembawa)
    Bala bantuan:
    -Tipe A: Input dan output sama, arus mungkin menjadi lebih besar, tetapi yang Anda lihat di osiloskop adalah tegangan dari puncak ke puncak
    -Kelas B: Jika pengangkut rusak di bawah, periode kerugian sama dengan A
    -kelas C: Outputnya lebih lama, karena hanya kedua ujungnya yang diambil
    Perbedaan antara amplifier daya A, B, dan C
    -Melintasi panjang gelombang A (kekuatan penuh)
    -Kelas B (hanya daya 50%)
    -Di kelas C dayanya kecil tapi efisiensinya paling tinggi.Walaupun pembawanya rusak, modulasinya tidak akan rusak karena hanya informasi yang diambil
    -Pusat-tarik Kelas B: terdiri dari 2 Kelas B, 1B tetap, 1B mundur, dengan pembalikan fase, yang merupakan salah satu yang terbaik

    BalasHapus
  42. Kelas : 1C
    Nomor Absen : 20
    Nama : Sabila Vaisha Putri
    Lokasi : Kab.Malang

    PEMANCAR DENGAN MODULASI AM DAN FM
    a. Modulasi analog
    Terdapat gelombang sinus atau frekuensi radio yang berfungsi sebagai gelombang pembawa (carrier), dan gelombang suara atau sinyal informasi analog yang berfungsi untuk modulasi. Jika sinyal carrier cacat yang disebabkan oleh penguatan, maka amplitudo akan terpotong. Artinya pemotongan sinyal carrier akan menyebabkan rusaknya modulasi. Tetapi jika pada pemancar FM, frekuensi termodulasi walaupun amplitudo terpotong modulasi tidak akan rusak. Pada pemancar AM (high level modulation), frekuensi akan dimodulasikan langsung pada final sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada modulasi. Namun pada pemancar AM (low level modulation), frekuensi akan dimodulasikan pada driver sehingga menimbulkan kerusakan pada modulasi dikarenakan penguatan. Pemancar FM tidak akan bermasalah jika menggunakan penguat kelas C. Karena kelas C merupakan yang paling efisien dan mudah dalam pembuatannya.
    b. Pemancar AM
    Terbagi menjadi 2 yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. Oscilator bekerja dengan menggunakan penguat kelas A, sementara buffer,driver, dan final boleh menggunakan pengguat kelas A, B, ataupun C. Tetapi, yang paling efisien adalah penguat kelas C.
    Pada High Level Modulation, langsung dimodulasi pada final sehingga menghasilkan suara yang bagus. Sedangkan pada Low Level Modulation akan dimodulasi ke driver lalu akan dikuatkan lagi oleh final, sehingga akan menjadi lebih kuat. Tetapi harus memakai penguat kelas B dan B push-pull. B push-pull memiliki efisiensi 50% tapi sulit dalam pembuatannya. Power modulator harus setengah dari power final.
    c. Pemancar FM
    Sinyal carrier dari oscillator memiliki modulasi kecil. Tegangan rendah pada frekuensi yang tinggi, dan tegangan tinggi pada frekuensi yang rendah.
    d. Penguat kelas A, B, C dan B push-pull
    - Penguat kelas A, memiliki efisiensi yang paling rendah (100% yang dikirim)Penguat kelas A ini juga menggunakan daya yang kecil. Kelas ini tidak bisa dalam tiang besar karena sangat panas dan proses pendinginan juga akan sulit.
    - Penguat kelas B, memiliki efisiensi 50% positif/negative saja. Periode sama tetapi hanya setengah. Hemat daya 50% dibandingkan kelas A.
    - Penguat kelas C, memiliki efisiensi paling tinggi 20% atau 30% akan lebih hemat daya listriknya.
    - Penguat B push-pull, untuk membuat pemancar linier agar tidak panas, maka dibuat penguat kelas B yang menggunakan 2 sisi penguat : penguat atas (+) dan penguat bawah (-). Penguat B push-pull ini menggunakan daya yang besar.
    Penguat kelas B dan C dapat merusak modulasi jika input disertai dengan modulasi. Namun input FM tidak akan rusak karena langsung terhubung pada final.





    BalasHapus
  43. Muhammad Rifqi Zakariyah
    JTD 1C - 16
    Kota Malang

    Pemancar AM dan Pemancar FM adalah pemancar yang didalamnya terdapat proses modulasi. Jika pada pemancar tidak terdapat modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Sinyal informasi adalah sinyal denan frekuensi rendah. Sinyal yang tersebut kemudian dimodulasi dengan gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi dan kemudian dipancarkan ke penerima melalui antena. Sinyal informasi bisa berupa suara atau yang lain. Ada beberapa frekuensi yang perlu kita ketahui. Suara yang bisa didengar oleh manusia mempunyai rentang 20 Hz – 20.000 Hz. Frekuensi gelombang suara yang dihasilkan dari mulut manusia berkisar antara 300 Hz – 3400 Hz. Frekuensi yang dihasilkan oleh alat musik berkisar antara 50 Hz – 15.000 Hz. Sedangkan frekuensi gelombang radio adalah 20 KHz keatas.

    Terdapat 2 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). Modulasi AM memodulasi sinyal frekuensi rendah ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitude gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Sedangkan pada modulasi FM, sinyal frekuensi rendah dimodulasi ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah frekuensi pada gelombang frekuensi tinggi.

    Pada Pemancar CW terdapat 4 blok rangkaian, yaitu blok oscillator, blok buffer, blok driver, dan blok final. Oscillator berfungsi untuk membangkitkan gelombang. Buffer berfungsi untuk menstabilkan frekuensi. Driver berfungsi untuk menguatkan amplitudo atau frekuensi. Dan Final adalah rangkaian penguat akhir.

    Terdapat 2 jenis modulasi pada modulasi AM, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi di pada rangkaian blok final. Pada Low Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi pada rangkaian sebelum blok final. Pada High Level Modulation, blok rangkaian oscillator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, final bisa menggunakan penguat kelas A,B, atau C. Pada Low Level Modulation, blok rangkaian menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, dan final bisa menggunakan penguat kelas A atau penguat kelas B pushpull.

    High Level Modulation mengkonsumsi daya lebih banyak dibandingkan dengan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, daya pada blok modulator harus setengah dari daya blok final. Misal pada blok final memiliki daya 2000 watt maka blok modulator harus memiliki daya 1000 watt. High Level Modulation memiliki kualitas sinyal yang bagus namun tidak efektif karena boros daya.
    Pada Modulasi FM, modulasi dilakukan pada rangkaian blok oscillator. Daya yang diperlukan pada modulasi ini juga kecil. Penguat yang paling efisien digunakan pada modulasi FM adalah penguat kelas C.

    Kelas Penguat
    Kelas A : Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    Kelas B : Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    Kelas C : Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    Kelas B pushpull : Penguat kelas Bpullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik.

    BalasHapus
  44. Nama : Ahmad Ghozali
    Kelas : 1C JTD
    No Abswn : 02
    Lolasi : Kabupaten Nganjuk
    PEMANCAR DENGAN MODULASI AM DAN FM
    # Modulasi analog di bagi menjadi 4 macam sinyal, yaitu adalah sebagai berikut :
    1. Gelombang pembawa (carier)
    Gelombang pembawa atau carier mempunyai frekuensi dan periode yang stabil, atau akan tidak akan ada perubahan frekuensi dan periode
    Gelombang pembawa bisa mengalami cacat karena penguatan dimana bisa di gambar kan frekuensi nya akan menjadi tak terhingga akan tetapi periode nya masih tetap sama
    2. Sinyal informasi analog
    Sinyal informasi analog hampir sama dengan gelombang pembawa atau carier, yaitu memiliki frekuensi dan periode yang akan sama terus atau tidak akan mengalami perubahan, akan tetapi frekuensi dan periode sinyal informasi analog lebih besar dengan frekuensi dan periode yang di miliki gelombang pembawa
    3. Amplitudo Modulation (AM)
    Amplitudo modulation memiliki periode yang selalu sama, akan tetapi memiliki amplitudo yang berubah ubah secara beraturan, di mulai dari amplitudo kecil lalu semakin membesar lalu mengecil kembali dan seterusnya
    Amplitido modulation atau AM bisa mengalami cacat karena penguatan dimana bisa di gambar kan untuk amplitudo yang terbentuk dari amplitudo rendah - tinggi-rendah akan mengalami cacat dimana amplitudonya menjadi tak terhingga, sedangkan amplitudo yang terbentuk dari amplitudo tinggi - rendah -tinggi dan periode akan tetap sama.

    4. Frekuensi Modulation (FM)
    Frekuensi modulation atau FM memiliki frekuensi yang sama sepanjang periode, akan tetapi frekuensi modulation ini memiliki periode yang berubah ubah secara beraturan, di mulai dari periode yang besar lalu semakin mengecil, terus membesar lagi dan seterusnya.
    Frekuensi modulation akan mengalami cacat karena penguatan di bagian frekueansi, dimana frekuensi akan berubah nilai menjadi tak terhingga, sedang kan pada periode tidak mengalami cacat
    1.jika pada rangkaian final dayanya 2000 watt maka modulator harus memiliki daya setengahnya yaitu 1000 watt
    Penguat kelas A : osilator
    Penguat kelas B: Buffer,Driver,Final
    2.Penguat kelas A: Osilator,Buffer,Driver.
    Penguat Linier (kelas A dan Bp-p):Final
    High level modulation adalah modulator dimasukkan ke final.
    Low level modulation adalah modulator dimasukkan ke driver dan lebih efisien
    Diagram blok pemancar FM. Kalau FM, modulasinya cukup kecil saja. Sinyal carrier nya dari osiloskop, modulasinya cukup kecil . Menggunakan satuan mW. Misalnya osilatornya 200 mW dan modulator nya cukup 100 mW. Jadi suaranya dimasukkan ke osilator. Di osilator terjadi pergeseran frekuensi. Frekuensi Carrier dari osilator dan sinyal suara di campur. Pada saat modulasi tegangannya tinggi, maka frekuensinya jadi renggang, sedangkan pada saat modulasi tegangannya rendah maka frekuensinya akan tinggi. Dan seterusnya akan renggang dan rapat lalu di kuatkan. Walaupun carrier nya itu rusak tetapi karena modulasinya itu adalah pergeseran frekuensi maka modulasinya tidak akan terpengaruh.
    #macam macam penguat
    Penguat di bagi menjadi 4 yaitu, sebagai berikut :
    1. Kelas A : penguat ini memiliki besar amplitudo yang sama yaitu masih masih 50%, jadi amplitudo yang di pakai selama 1 periode adalah 100% atau ful.
    2. Kelas B : penguat ini hanya memiliki 1 amplitudo di bagian atas dalam 1 periode, jadi bisa di katakan dalam 1 periode hanya ada 50% amplitudo yang terlihat
    3. Kelas C : penguat ini lebih kecil dayannya tetapi paling efisien walaupun cacat pada carrier, modulasinya tidak rusak, karena yang diambil hanya informasinya saja

    BalasHapus
  45. Nama : Daffa Fadhil Arrahman
    Kelas : JTD 1C - 08
    lokasi : kabupaten Malang - pakis

    Pemancar AM dan Pemancar FM merupakan pemancar yang didalamnya terdapat sebuah proses yaitu proses modulasi. Jika pada pemancar FM maupun AM tidak memiliki modulasi maka pemancar tersebut adalah pemancar CW (Carrier Wave). Modulasi adalah proses perubahan suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus yang berfrekuensi tinggi.

    Terdapat 2 jenis modulasi yaitu Amplitudo Modulation (AM) dan Frequency Modulation (FM). Modulasi AM memodulasi sinyal frekuensi rendah ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitude gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Sedangkan pada modulasi FM, sinyal frekuensi rendah dimodulasi ke sinyal frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah frekuensi pada gelombang frekuensi tinggi.

    Jenis jenis modulasi :

    - Modulasi AM
    Modulasi amplitudo (AM) adalah proses memodulasi sinyal frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Terdapat 2 jenis modulasi pada modulasi AM, yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation. High Level ditempatkan pada final ini bertujuan untuk menghasilkan suara yang jernih dan bagus, karena pada bagian final sinyal tidak akan diperkuat lagi. Disebut High Level karena daya yang dihasilkan besar. Pada low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit.

    - Modulasi FM
    Modulasi Frekuensi atau Frequency modulation (FM) adalah proses modulasi dimana sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah frekuensi pembawa. Teknik FM memiliki beberapa kelebihan, diantaranya perbandingan sinyal dan derau (Signal to Noise Ratio) S/N dapat ditingkatkan tanpa harus menambah daya yang dipancarkan. Bentuk interferensi tertentu pada penerimaan lebih mudah untuk diredam atau ditekan dan proses modulasi dapat dilakukan pada tingkat daya yang lebih rendah pada pemancar, sehingga dengan demikian tidak diperlukan daya modulasi yang terlalu besar . Pemasangan modulator pada Low Level pada Driver yang bertujuan untuk memiliki efisiensi yang tinggi, namun memiliki kontruksi yang sulit.



    Kelas Penguat
    Kelas A : Input dan Outputnya sama. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 100%.
    Kelas B : Outputnya agak cacat. Gelombang bawah hilang. Penggunaan daya pada amplitudo gelombangnya 50%.
    Kelas C : Outputnya juga agak cacat seperti kelas B namun jarak antar gelombangnya lebih panjang. Penguat kelas C hanya mengambil nilai ujungnya.
    Kelas B pushpull : Penguat kelas Bpullpush dibentuk dari 2 penguat kelas B. 1 penguat kelas B tetap, 1 penguat kelas B dibalik dan pembalik fasa. Penguat kelas B pushpull menghasilkan gelombang bolak balik.

    BalasHapus
  46. Nama : Rifqi Candra Setiawan
    Kelas : 1B JTD
    No Absen : 19
    Lokasi : Kota Batu

    Pemancar AM dan Pemancar FM dalam Modulasi. Modulasi adalah proses pengabungan gelombang pembawa/carrier wave dengan sinyal informasi. Pemancar AM (Amplitude Modulation) merupakan alat yang digunakan untuk memancarkan sinyal yang telah dimodulasi amplitudo. Modulasi amplitudo merupakan salah satu jenis modulasi yang mengubah amplitudo sinyal carrier dengan frekuensi tetap. Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubahubah amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Pada modulasi frekuensi (FM), sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah ubah frekuensi sinyal pembawa Suara yang dapat ditangkap oleh telinga manusia yaitu 20-20.000 Hz. 300-3.400 Hz adalah suara yang dihasilkan dari mulut. Lalu, suara yang dihasilkan oleh alat musik sebesar 50-15.000 Hz. Untuk gelombang radio hanya 30.000-keatas (tidak dapat didengar oleh telinga manusia)

    Ada 2 jenis dalam modulasi AM yaitu High Level Modulation dan Low Level Modulation
    Yang pertama Pada High Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi di pada rangkaian blok final. Pada Low Level Modulation, sinyal informasi dan sinyal pembawa dimodulasi pada rangkaian sebelum blok final. Pada High Level Modulation, blok rangkaian oscillator menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, final bisa menggunakan penguat kelas A,B, atau C. Pada Low Level Modulation, blok rangkaian menggunakan penguat kelas A sedangkan pada blok rangkaian buffer, driver, dan final bisa menggunakan penguat kelas A atau penguat kelas B
    Yang Kedua High Level Modulation mengkonsumsi daya lebih banyak dibandingkan dengan Low Level Modulation. Pada High Level Modulation, daya pada blok modulator harus setengah dari daya blok final. Misal pada blok final memiliki daya 2000 watt maka blok modulator harus memiliki daya 1000 watt. High Level Modulation memiliki kualitas sinyal yang bagus namun tidak efektif karena boros daya.
    Pada Modulasi FM, modulasi dilakukan pada rangkaian blok oscillator. Daya yang diperlukan pada modulasi ini juga kecil. Penguat yang paling efisien digunakan pada modulasi FM adalah penguat kelas C
    Kelas penguat
    -Penguat kelas Aadalah jenis penguat atau amplifier yang paling umum karena desainnya yang sederhana.Penguat kelas A memiliki linieritas tertinggi di atas kelas penguat lainnya dan karena itu beroperasi di bagian linier kurva karakteristik.

    -Penguat kelas B, diciptakan sebagai solusi untuk masalah efisiensi dan pemanasan yang terkait dengan penguat kelas A sebelumnya. Dasar penguat kelas B menggunakan dua transistor bebas baik bipolar FET untuk setiap setengah dari bentuk gelombang dengan tahap outputnya dikonfigurasi dalam pengaturan tipe "push-pull", sehingga setiap perangkat transistor hanya menguatkan setengah dari bentuk gelombang output.

    -Penguat kelas C, memiliki efisiensi terbesar tapi linearitas terendah dari kelas penguat yang disebutkan di sini. Kelas Penguat sebelumnya, kelas A, kelas B dan kelas AB dianggap sebagai penguat linier, karena amplitudo dan fase sinyal output terkait secara linear dengan amplitudo dan fase sinyal input.

    BalasHapus

TERIMAKASIH